Proyek 35.000 MW Dorong Pertumbuhan Industri Nasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Proyek 35.000 MW yang saat ini tengah digalakkan oleh Pemerintah, selain bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, juga membawa dampak positif lainnya, yakni memicu pertumbuhan industri komponen nasional.
Dengan berkembangnya industri komponen nasional, diharapkan akan mampu mendorong perekonomian nasional yang berlandaskan pada kekuatan industri serta kemajuan teknologi.
"Kerjasama yang kita lakukan dengan pihak luar terkait proyek 35.000 MW akan memberi efek positif bagi industri komponen nasional mengingat sebagian dari proses riset, pengembangan, dan manufaktur akan dilaksanakan di Indonesia," kata menteri ESDM, Sudirman Said pada penandatanganan Nota Kesepakatan Power Working Group dengan Pemerintah Amerika Serikat di Kantor PLN Pusat, Jakarta, hari Rabu (2/9).
Salah satu hal positif yang dapat diambil dari adanya kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat adalah adanya transfer teknologi sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri nasional. Beberapa contoh komponen yang dapat diproduksi dalam negeri, antara lain adalah boiler untuk pembangkit, panel surya, dan pembangunan komponen untuk jaringan di daerah terpencil.
Pihak Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi hambatan birokrasi bagi pihak yang akan melakukan investasi terkait proyek 35.000 MW.
"Untuk mendukung pengembangan proyek 35.000 MW, kita masih membutuhkan investasi hingga USD 73 miliar yang akan digunakan baik untuk pengembangan pembangkit dan jalur transmisi," kata Menteri ESDM.
Dengan adanya kerjasama antar pemerintah, diharapkan dapat memberi yang terbaik bagi pelaku industri kedua negara yang pada akhirnya akan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional, serta bangsa Indonesia secara keseluruhan. (esdm.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...