PRPrG: Gereja dan PGI Bangun Budaya Adil-Damai Perempuan-Laki-laki
GUNUNGSITOLI, SATUHARAPAN.COM – Pertemuan Raya Perempuan Gereja pada Sabtu (8/11) memberikan rekomendasi penting mendorong gereja-gereja dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia untuk menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan serta membangun budaya adil-damai dengan laki-laki.
Pdt Retno Ratih Suryaning Handayani, utusan Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa—dari GKJ Manahan Surakarta berbagi tentang penutupan PRPrG dan rekomendasi yang diberikan kepada Sidang Raya XVI PGI. Berikut ceritanya kepada satuharapan.com.
Diiringi alunan musik dan gemulainya gerak tangan dan kaki para gadis cantik, tarian Fameafo mengawali acara penutupan PRPrG. Segenap hadirin yang datang tidak hanya terpesona oleh tarian itu tetapi juga terkaget-kaget oleh usungan babi hitam di belakang pada penari. Usut punya usut ternyata tarian yang diiringi dengan usungan babi ini adalah bagian dari prosesi penyambutan tamu kehormatan. Ya, pada hari Sabtu sore acara PRPrG yang berlangsung sejak tanggal 5 Nopember 2014 akhirnya ditutup dengan meriah di BNKB Jemaat Yohanes Teluk Dalam, Nias Selatan.
Kemeriahan acara penutupan ini tentu saja masih menyisakan pekerjaan rumah bagi peserta PRPrG dan gereja-gereja di Indonesia. Sejak PRPrG dibuka, ada sekitar 300 perempuan dari berbagai unsur baik itu utusan gereja, PGI wilayah, mitra PGI, tamu undangan, peninjau membahas berbagai isu yang menyangkut persoalan perempuan. Pokok-pokok yang dibahas adalah keadilan dan kesetaraan gender, pengarusutamaan hak Anak, dan lingkungan hidup.
Radikalisme, Kualitas Hidup dan Kekerasan.
Ada cukup banyak rekomendasi yang ditelurkan oleh PRPrG. Beberapa rekomendasi ditujukan kepada gereja, beberapa ditujukan ke PGI dan beberapa rekomendasi terkait tentang kelembagaan. Rekomendasi terkait dengan persoalan kekerasan di antaranya: Mendorong gereja-gereja dan PGI untuk mengambil langkah yang sistematis dalam menangani dan mencegah kekerasan serta membangun budaya adil-damai. Upaya-upaya ini tentu tidak mungkin tercapai kalau hanya dilakukan perempuan sendiri, laki-laki harus berpartisipasi untuk mewujudkan budaya adil- damai.
Merespons persoalan radikalisme yang makin marak di Indonesia, PRPrG merekomendasikan perlunya memperkuat peran keluarga sebagai benteng pertahanan. Ketika kita berbicara tentang pentingnya peran keluarga, perempuan memiliki peran yang strategis, mengingat peran perempuan dalam keluarga sangat besar. Rekomendasi lain terkait dengan isu radikalisme adalah perlunya upaya berjejaring dengan sahabat-sahabat lintas iman. Dalam mengembangkan jaringan lintas iman ini, perempuan dengan caranya memiliki akses yang besar untuk berjejaring mulai dari lingkup terkecil dalam masyarakat.
Harapan besar untuk mengadakan restrukturisasi kelembagaan diusulkan terkait dengan penanganan perempuan dengan anak. Selama ini Departemen Perempuan dan Anak menjadi satu. Realitanya banyak persoalan anak tidak tertangani dengan serius. Padahal saat ini kita diperhadapkan dengan persoalan anak yang serius. Kekerasan terhadap anak dan pelanggaran terhadap anak sudah berada dalam taraf darurat. Karenanya, harus ada departemen tersendiri yang menangani anak.
Meskipun masalah kepemimpinan bukan menjadi bagian dari isu yang dibahas dalam "Aro Gosali" istilah yang digunakan untuk percakapan atau diskusi dalam gereja, namun ada harapan besar dari perempuan terkait kepemimpinan.
Beberapa kriteria yang diusulkan oleh PRPrG terkait kepemimpinan di antaranya: memiliki jiwa kepemimpinan yang, memiliki jaringan yang luas baik dengan pemerintah dan jaringan lintas iman, memiliki perspektif gender dan berjiwa pluralis, dan tentu saja yang juga memiliki pengalaman dalam gerakan keesaan.
Masih ada beberapa rekomendasi yang lain dari PRPrG yang akan diteruskan dalam Sidang Raya PGI yang akan dibuka hari Selasa, (11/11). Harapan besar dari para perempuan, rekomendasi tersebut diwujudkan dalam gerak keesaan gereja-gereja di Indonesia. Itulah pekerjaan rumah yang masih harus terus kita garap bersama.
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...