Puluhan Buruh Demo Kedubes Filipina Tuntut Pembebasan Sandera

Salah satu pengunjuk rasa dari berbagai organisasi serikat buruh berunjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (14/7) menuntut pembebasan 10 anak buah kapal (ABK) yang telah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Dalam aksinya para buruh meminta kepada Pemerintah Filipina untuk terbuka dan aktif membebaskan para ABK yang merupakan bagian dari pekerja buruh yang telah disandera. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Puluhan buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia menuntut pembebasan 10 ABK yang telah disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Seorang pengunjuk rasa melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina di Jalan Pangeran Dipoenogoro, Jakarta Pusat menuntut pembebasan 10 ABK yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Para buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia menuntut pembebasan 10 ABK yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Salah satu pengunjuk rasa berorasi di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia menuntut pembebasan 10 ABK yang telah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Berbagai atribut salah satunya spanduk bertuliskan tuntutan yang telah dibawa oleh para buruh saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia menuntut pembebasan 10 ABK yang telah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan buruh dari berbagai organisasi serikat buruh berunjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat , hari Kamis (14/7) menuntut pembebasan sandera.

“Kami meminta kepada negara Filipina untuk terbuka dan aktif dalam membebaskan 10 sandera anak buah kapal (ABK) yang sampai saat ini masih disandera dan mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak terlalu lama melakukan diplomasi dalam melakukan upaya pembebasan,” kata salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya.

Dalam orasinya, dia meminta kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengerahkan pasukan dalam rangka upaya pembebasan, jika militer Filipina tidak membuka ruang mengingat keselamatan para ABK yang sampai hari ini sudah memasuki hari ke-22 disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Aksi unjuk rasa yang digelar sekitar pukul 11.00 WIB dijaga ketat oleh puluhan aparat polisi yang berjaga di depan gedung kedutaan. Berbagai atribut seperti bendera, spanduk dan juga poster dibawa oleh para buruh yang bertuliskan tentang tuntutan terhadap negara Filipina melalui perwakilan duta besarnya di Indonesia.

Selain di depan gedung Kedutaan Besar Filipina, aksi unjuk rasa rencananya dilanjutkan dengan mendatangi kantor Kementerian Tenaga Kerja untuk menuntut hal yang sama.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum