Puluhan Orang Tewas ketika Senjata Mortir Menghantam sebuah Pasar di Irak
IRAK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah serangan mortir telah menyerang daerah ramai di kota yang rata-rata menganut Syiah di selatan ibu kota Irak. Setidaknya dalam serangan tersebut 22 orang meninggal dan melukai lebih dari 50 orang.
Lima mortir itu menghantam sebuah pasar yang ramai, sebuah bangunan perumahan dan tempat parkir pada Kamis (20/2) pukul 19.00 waktu setempat atau sekitar pukul 23.00 WIB ketika orang-orang pulang dari kerja dan berbelanja di kota Mussayab.
Polisi mengatakan tampaknya tembakan senjata tersebut berasal dari kota yang didominasi oleh penganut Sunni terdekat, Jurf al-Sakr, walaupun saat itu belum jelas siapa pelakunya.
Pejabat setempat memberikan rincian dan jumlah korban jiwa atas insiden tersebut dengan anonimitas karena mereka tidak berwenang untuk memberikan informasi kepada wartawan.
Mussayab adalah daerah sekitar 60 km selatan Baghdad. Daerah tersebut merupakan area percampuran antara Sunni dan Syiah dan telah menjadi sasaran untuk beberapa kekerasan sektarian terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang juga menambahkan dalam keterangannya bahwa pada Selasa (18/2) lalu, sebuah bom mobil meledak di kota itu dan menewaskan lima warga sipil dan melukai 13 orang.
Pada tahun 2009, seorang pembom bunuh diri perempuan ditargetkan untuk peziarah Syiah di sana dan menewaskan sedikitnya 40 orang.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Kamis (20/2), tetapi pejuang Sunni sering menargetkan serangan ke daerah Syiah dan pasukan keamanan.
Kekerasan telah meningkat di Irak karena kemarahan Sunni atas penganiayaan yang dirasakan dan penangkapan secara acak yang dilakukan oleh pemimpin Syiah.
Menurut PBB, tahun lalu, Irak mencapai jumlah korban tewas tertinggi yaitu 8.868 jiwa sejak pertumpahan darah sektarian terburuk tersebut mulai mereda pada 2007. (aljazeera.com)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...