DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
01:04 WIB | Senin, 04 November 2013
Puluhan Rombongan Pengantin Tewas Diserang Kelompok Boko Haram
NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah pria bersenjata menyerang iring-iringan rombongan pernikahan di Nigeria, menewaskan lebih dari 30 orang tak bersalah, termasuk pengantin pria dalam apa yang dicurigai sebagai penyergapan.
Serangan itu terjadi pada hari Sabtu (2/11) di Jalan Bama - Banki ketika rombongan pernikahan akan kembali menuju ibukota negara bagian Maiduguri, setelah mengadakan upacara nikah di Michika, di dekat negara bagian Adamawa.
Juru bicara negara bagian Adamawa, Ahmad Sajoh mengatakan, pengantin pria dan tamu dalam perjalanan pulang ketika mereka diserang di jalan raya di tengah hutan yang merupakan tempat persembunyian dari kelompok bersenjata Boko Haram.
Sementara menurut seorang juru bicara pemerintah mengatakan, para pejuang Islam diduga bertanggung jawab atas serangan itu.
"Itu adalah peristiwa berdarah," kata seorang sopir yang melintas di lokasi kejadian dan melihat korban di jalan raya.
Sopir, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa banyak korban tampaknya telah mengalami luka tembak.
"Semua korban dibunuh secara brutal oleh penyerang. Penumpang saya dan saya terkejut ketika melihat mayat-mayat tergeletak di jalan raya," kata dia.
Pejabat militer dan polisi di wilayah itu tidak komentar. Tapi sumber keamanan, menggambarkan insiden itu sebagai "brutal dan tidak berperasaan" dan menurutnya mayat korban telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Maiduguri.
Serangan kekerasan seperti ini tidak biasa terjadi di wilayah timur laut Nigeria, di mana tentara terus melancarkan serangan untuk mengakhiri pemberontakan kelompok bersenjata, Boko Haram.
Pekan lalu, diduga kelompok bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan militer. Saksi mengatakan, mereka menewaskan sedikitnya empat anggota pasukan keamanan. (aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
KABAR TERBARU
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...