Punai Timor Ikuti Siklus Berbuah Pohon Ara
SATUHARAPAN.COM – Punai Timor/lenggus (Treron psittacea) hanya dapat ditemukan di Pulau Timor dan pulau-pulau di sekitarnya seperti Roti dan Semau, Nusa Tenggara. Menghuni hutan primer yang tinggi dan hutan dataran rendah monsun sekunder, sampai ketinggian 600 m. Di Timor Barat hutan seperti ini telah berkurang dan terfragmentasi, tetapi di Timor Loro Sae masih tersebar luas. Burung ini suka berpindah-pindah karena mengikuti siklus berbuah pohon ara, kadang dijumpai dalam kelompok-kelompok kecil sampai sejumlah 20 ekor.
Pada tahun 1993, tidak seekor burung pun yang tercatat selama 9 minggu survei di hutan dataran rendah yang tersisa di Timor Barat. Beberapa catatan terbaru dari daerah tersebut adalah adanya sebuah kelompok terdiri atas kira-kira 60 ekor dekat Bipolo tahun 1989, dan sejumlah kecil terlihat tahun 1993.
Burung ini lebih umum dijumpai di Timor Loro Sae. Tidak ada catatan terbaru dari Semau dan Roti. Ancaman utama terhadap burung ini adalah hilangnya hutan musim di daerah jelajahnya, terutama di daerah dataran rendah. Sejak awal abad ke 20, hutan monsun tropis praktis telah menghilang dari Timor Loro Sae untuk dibuat daerah pemukiman dan perladangan.
Kini hutan monsun yang tersisa di Timor Barat hanya 4%, itu pun terbagi atas tujuh blok yang tidak dilindungi dan ukurannya pun terus mengecil sebagai akibat dari kegiatan penggembalaan dan pembakaran. Selain itu, jenis punai di Timor juga termasuk burung yang sering diburu. Jumlah totalnya diperkirakan antara 2.500-10.000 ekor dan terus mengalami penurunan secara cepat. Dari survei terbaru, daerah Bipolo, Camplong, dan Gunung Mutis diidentifikasi sebagai daerah yang perlu dilestarikan untuk melindungi beberapa avifauna khasnya. Statusnya kini adalah Genting. (Birdlife)
Artikel menarik terkait Flora Fauna dapat Anda baca di
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...