Puncak Gerhana Bulan Penumbra

Puncak gerhana bulan Penumbra terlihat dari Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (17/9) dini hari. Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat bumi menghalangi sinar matahari untuk sampai ke Bulan dimana posisi bulan tidak masuk dalam kerucut umbra atau bayang-bayang inti bumi, tapi berada di area penumbra sehingga kenampakan wajah Bulan saat puncak gerhana terlihat sedikit lebih redup dan berlangsung selama 3 jam, 59 menit, 16 detik, sejak Jumat (16/9) pukul 23:54 WIB pada puncaknya sekitar pukul 01:54 WIB dan berakhir pukul 03:53 WIB hari Sabtu (17/9) merupakan fenomena akhir gerhana tahun 2016. (Foto-foto: Antara)

Gerhana bulan Penumbra terlihat dari Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/9). Gerhana bulan Penumbra yang terjadi saat posisi matahari, langit dan bulan tidak sejajar sehingga bulan akan terlihat sedikit meredup ini merupakan gerhana yang menandakan akhir gerhana tahun 2016.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tanggal 16-17 September 2016 terjadi peristiwa Gerhana Bulan Penumbra yang seluruh prosesnya dapat diamati dari hampir seluruh wilayah Indonesia mulai pukul 23:53 WIB hingga pukul 03:56 WIB. Hanya di wilayah Papua bagian timur saja yang tidak dapat mengamati fase terahirnya karena Bulan telah tenggelam.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) proses Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia terjadi pada Jumat (16/9) malam hingga Sabtu (17/9) dini hari WIB, yang merupakan peristiwa gerhana terakhir dari lima gerhana yang diprediksi terjadi di tahun 2016.

Sebelumnya sudah terjadi peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016, Gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016, Gerhana Bulan Penumbra 18 Agustus 2016, dan Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016.

Gerhana Bulan adalah peristiwa dimana Matahari Bumi dan Bulan dalam posisi segaris. Saat gerhana bulan cahaya Matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak semua cahaya sampai ke Bulan.

Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan masuk ke bayang-bayang penumbra Bumi, sehingga Bulan masih dapat terlihat namun dengan cahaya yang lebih redup akibat masih ada sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi.