Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 23:17 WIB | Kamis, 02 Januari 2014

Putin Berjanji Hancurkan Teroris di Rusia

Para pelaku bom bunuh diri yang melakukan serangan teroris di Volgograd pada akhir Desember berasal dari Kaukasus Utara, sumber dari otoritas penegak hukum Rusia mengatakan. (Foto: dari ria.ru)

VOLGOGRAD, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mendadak berkunjung ke Volgograd pada hari pertama tahun yang baru. Dalam pidato tahun barunya, ia mengancam akan "menghancurkan" jaringan terorisme. 

Setelah mendarat di Volgograd, sekitar 1.000 kilometer di selatan Moskow, seperti diberitakan Deutsche Welle, Presiden Vladimir Putin kembali menegaskan tekadnya memerangi terorisme. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan "kejahatan biadab" itu, kata Putin. Ia mengancam akan mengejar pelaku serangan bom di Volgograd.

Di lokasi peledakan bus penumpang, Putin meletakkan karangan bunga. Ia berbicara dengan penduduk setempat dan mengamati lilin-lilin yang dinyalakan untuk memperingati korban tewas. Setelah itu, ia berkunjung ke rumah sakit, tempat para korban yang cidera dirawat.

Dalam dua serangan bom di Volgograd hari Minggu (29/12) dan Senin (30/12) lalu, seluruhnya 34 orang tewas dan 72 luka-luka. Dua serangan itu terjadi dalam waktu 24 jam. Sejumlah 16 orang tewas ketika pelaku bunuh diri meledakkan bom di stasiun kereta api hari Minggu. Sehari setelah itu, sebuah bom meledak di dalam bus umum dan menewaskan 18 orang.

Menghancurkan Terorisme

Dalam pidato tahun barunya, Putin mengecam keras rangkaian serangan bom itu. "Kami akan memerangi terorisme secara tegas dan konsisten sampai mereka benar-benar hancur," ia menandaskan. 

Ia menembahkan, situasi keamanan akan diperketat menjelang penyelenggaraan Olimpiade Sochi pada Februari mendatang.

Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan, serangan teror di Volgograd dilakukan oleh para "bandit" dan teroris yang mengatasnamakan agama Islam. Para pelaku punya hubungan dengan kelompok teror di Kaukasus Utara di bawah pimpinan Doku Umarov.

Sekitar 5.200 polisi dan tentara kini dikerahkan untuk mengejar para teroris dan menjamin keamanan pada hari-hari pertama tahun baru, demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Amerika Tawarkan Bantuan

Amerika Serikat menawarkan bantuan kepada Rusia untuk mempersiapkan pengamanan di Sochi. ”Pemerintah AS sudah menawarkan bantuan sepenuhnya," kata juru bicara Gedung Putih Caitlin Hayden. "Kami akan menyambut kerja sama yang lebih erat untuk menjamin keamanan para atlet, pengunjung, dan partisipan lain," tambahnya.

Ketua Komite Olimpiade Rusia Alexander Zhujov menerangkan, memang terjadi serangan bom di lokasi yang jauh dari Sochi, tetapi panitia belum membutuhkan pengamanan tambahan. Ia menyatakan, semua hal yang diperlukan sampai saat ini sudah dilaksanakan.

Baru-baru ini, Putin memberikan amnesti kepada anggota Band Pussy Riot dan bekas raja minyak Mikhail Khodorkovsky dalam upaya membangun citra yang lebih baik menjelang Olimpiade Sochi. Namun, isu itu tenggelam dengan terjadinya rangkaian serangan bom di Volgograd. (Rtr, AFP, DPA, DW)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home