Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 02:40 WIB | Rabu, 04 Desember 2013

Putin dan Kepala Intelijen Arab Saudi Bertemu di Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan di Moskow. (Foto: alarabiya.net)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan di Moskow pada hari Selasa (3/12). Namun detail pertemuan yang direncanakan tersebut belum diketahui, tetapi diperkirakan pembicaraan cenderung pada krisis di Suriah.

Putin dan Pangeran Bandar sebelumnya bertemu pada bulan Juli membahas Suriah. Dilaporkan pada saat itu kepala intelijen Saudi meminta presiden Rusia untuk berhenti mendukung Presiden Suriah Bashar al - Assad dan memperingatkan bahwa situasi di Suriah akan berubah ke pihak pemberontak, menurut Rusia Itar -Tass News Agency.

Sebuah inisiatif perdamain AS-Rusia untuk perdamaian Suriah atau perundingan Jenewa 2, dimana akan mempertemukan perwakilan dari rezim berkuasa dan oposisi Suriah di meja perundingan dalam upaya untuk mengakhiri perang berdarah yang sudah berlangsung 32 bulan, sedang direncanakan pada 22 Januari.

Pihak oposisi telah setuju untuk menghadiri pembicaraan dengan syarat bahwa mereka mengarah pada fase transisi yang mengecualikan Assad dan rezimnya.

Namun para pejabat pemerintah dan pendukung mereka di Iran dan Rusia bersikeras tidak boleh ada prasyarat, dan Assad juga mengatakan ia akan bersedia untuk berdiri untuk pemilihan kembali pada tahun 2014.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad mengatakan bahwa tidak ada solusi akan dilaksanakan tanpa persetujuan Assad.

"Suriah (pemerintah) delegasi di Jenewa akan bekerja di bawah arahan Assad, dan setiap solusi yang diusulkan tidak akan berdampak kecuali Assad menyetujui," kata Faisal Muqdad.

Pembicaraan yang diusulkan muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional akan pengambilalihan Islamis di Suriah.

Menurut Muqdad, "dalam pertemuan tertutup mereka, para pemimpin Barat mengatakan tidak ada pengganti untuk Assad."

Dia juga mengatakan bahwa pada Jenewa 2, "kita akan berkumpul dan kita akan membahas, tanpa campur tangan asing ... dan akan ada pemerintah yang diperluas." (alarabiya.net)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home