Demo di Thailand Mereda Jelang Perayaan Ulang Tahun Raja Bhumibol
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Ketegangan mereda di Thailand pada Selasa (3/12), setelah polisi menurunkan barikade di ibu kota dan memungkinkan demonstran anti - pemerintah untuk memasuki gedung-gedung pemerintah. Negosiasi juga dilakukan menjelang perayaan ulang tahun ke-86 Raja Bhumibol Adulyadej pada hari Kamis (5/12) nanti.
Pemerintah Thailand mengatakan telah menegosiasikan demonstrasi dengan para demonstran selama beberapa hari ke depan untuk menghormati hari ulang tahun Raja yang sangat dihormati di negara itu. Tetapi pemimpin demonstran mengatakan perlawanan kepada Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan kakaknya Thaksin akan terus berlanjut.
Letjen Paradon Patthanathabut Dewan Keamanan Nasional mengatakan bahwa ribuan pengunjuk rasa diizinkan untuk memasuki kompleks gedung Pemerintahan, kantor pusat pemerintahan Yingluck dan target utama dari demonstrasi dalam beberapa hari terakhir.
Polisi juga menurunkan barikade di depan kantor metropolitan mereka Selasa pagi dan memungkinkan demonstran anti - pemerintah berjalan menuju gedung. Paradon mengatakan bahwa pemerintah dan pengunjuk rasa saling setuju untuk mundur demi Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand.
Tapi Suthep Thaugsuban, pimpinan demonstrasi terhadap pemerintah Yingluck dalam kantong pusat kota Bangkok dalam beberapa pekan terakhir, mengatakan kampanye itu belum berakhir.
"Kami akan terus berjuang sampai rezim Thaksin dipastikan hancur, " kata dia, mengacu pada Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri dan saudara Yingluck yang dianggap mempengaruhi pemerintahan sekarang.
Di bawah arahan Suthep, mantan wakil perdana menteri dari oposisi Partai Demokrat, pengunjuk rasa telah menduduki berbagai bangunan resmi selama sepuluh hari terakhir.
Dalam krisis saat ini, konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa juga mengeras selama akhir pekan, meskipun pemerintah berulang kali menjanjikan pemerintah tidak akan menggunakan kekerasan. Peluru gas air mata dan batu berhamburan melintasi barikade. Pada Senin (2/12), polisi mengatakan mereka menggunakan peluru karet dalam beberapa kasus.
Suthep menyatakan pada Senin (2/12), bahwa beberapa demonstran akan menuju Biro Polisi Metropolitan Bangkok dan merebut kantor polisi bagi rakyat Thailand.
Pada Selasa pagi (3/12), polisi memakai pendekatan lebih damai. Setelah bernegosiasi dengan pengunjuk rasa, mereka menurunkan hambatan beton yang menghalangi jalan ke Biro Polisi Metropolitan dan memungkinkan ribuan demonstran memasuki gedung.
Beberapa petugas polisi berjabat tangan dengan para demonstran yang dengan senang hati mengantarkan mereka melewati daerah dimana gas air mata ditembakkan pada malam sebelumnya. Para pengunjuk rasa menanggapi dengan sorak-sorai dan tepuk tangan, mengklaim kemenangan. Beberapa dari mereka memeluk petugas polisi dan mengambil foto dengan mereka.
Salah satu penyelenggara demo senior, Anchalee Paireerat, terdengar mengumumkan kepada kerumunan "kita akan berhenti saat ini untuk ulang tahun Raja kita".
Setelah bertemu dengan Yingluck pada Minggu, Suthep meminta dia untuk mengundurkan diri dalam waktu dua hari. Namun Perdana Menteri mengatakan bahwa inkonstitusional baginya untuk melakukannya. Yingluck, yang selamat dari mosi tidak percaya di parlemen pekan lalu, mengatakan ia terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut demi menyelesaikan krisis. (cnn.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...