Islandia, Negara Dengan Tingkat Kejahatan Rendah
ISLANDIA, SATUHARAPAN.COM – Ini adalah untuk pertama kalinya, operasi polisi bersenjata di Islandia mengakibatkan kematian. Polisi menembak seorang pria setelah berusaha untuk menangkapnya, ibu kota negara itu, pada hari Senin (2/12).
Korban yang tidak disebutkan namanya itu adalah seorang pria berusia 50 tahun. Dalam konferensi pers, polisi setempat mengatakan, pria itu menembakkan senapan dari dalam apartemennya dan keluar dari jendela pada Senin pagi di Reykjavik timur. Polisi berulang kali mencoba untuk menenangkannya, dan mencoba dengan melemparkan tabung gas air mata ke kamarnya, namun gagal, seperti dilaporkan AFP.
Dalam sebuah konferensi pers, kepala polisi nasional, Haraldur Johannessen, mengatakan kepada BBC bahwa peristiwa itu sebagai "tanpa preseden." Ini adalah pertama kalinya sebuah operasi polisi bersenjata di negara itu telah mengakibatkan kematian.
"Polisi menyesal dengan insiden ini dan ingin menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga pria tersebut," kata Johannessen.
Euronews melaporkan bahwa dua petugas polisi Islandia itu terluka dalam operasi tersebut, namun lukanya tidak serius. Tersangka meninggal, ketika ditandu untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Islandia adalah negara dengan tingkat kejahatan yang rendah, menghasilkan produk unik yang besar, memiliki kelas menengah yang stabil, dan persyaratan yang menyeluruh untuk skrining izin kepemilikan dan penggunaan senjata, seperti pernah dilaporkan BBC.
Sebuah laporan dari GunPolicy.org menunjukkan bahwa Islandia hanya mengalami empat kasus kematian akibat senjata api pada tahun 2009, tahun terakhir yang datanya tersedia.
Huffingtonpost.com membandingkannya dengan situasi di Amerika Serikat. Di AS kasus kematian oleh senjata api pada tahun yang sama mencapai 31.347. Hal ini berarti 1,25 kasus kematian per 100.000 orang di Islandia. Sedangkan di AS mencapai 10,22 kasus kematian oleh senjata api per 100.000 penduduk Amerika Serikat.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...