Putin Klaim Senjata Barat Gagal Bantu Ukraina dalam Serangan Balasan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Jumat (21/7) bahwa serangan balasan Kiev, diluncurkan untuk mendorong pasukan Rusia kembali ke selatan dan timur Ukraina, gagal meskipun ada dukungan militer dan keuangan dari negara-negara Barat.
"Bagaimanapun, belum ada hasil" dari serangan balasan, kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi dari pertemuan Dewan Keamanan Kremlin.
Kiev bulan lalu meluncurkan serangan balasan yang telah lama diantisipasi setelah menimbun senjata Barat.
"Baik sumber daya kolosal yang telah dipompa ke rezim Kiev maupun pasokan senjata, tank, artileri, kendaraan lapis baja, dan rudal Barat tidak membantu," kata Putin.
Pasukan Moskow masih menduduki petak selatan dan timur Ukraina dan sebagian besar front tampak membeku.
Awal pekan ini seorang asisten presiden senior di Kiev mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu akan "lama dan sulit" dan meminta sekutu untuk mengirim lebih banyak kendaraan lapis baja dan senjata.
Polandia, salah satu sekutu paling setia Ukraina, telah memberi Kiev senjata dan menyambut para pengungsi. Namun itu tidak menunjukkan minat untuk mengirim pasukan ke Ukraina.
Putin memilih Polandia dan menuduh para pemimpinnya mencoba "langsung campur tangan dalam konflik" untuk menduduki tanah Ukraina.
Polandia telah memperkuat pertahanannya di perbatasan dengan Belarusia yang bersekutu dengan Rusia, tempat para pejuang dari pasukan tentara bayaran Wagner bergerak setelah pemberontakan yang dibatalkan di Rusia.
Wilayah Belarusia, yang berbatasan dengan Ukraina serta anggota Uni Eropa dan NATO, Polandia dan Lituania, berfungsi sebagai landasan peluncuran serangan Rusia ke Ukraina.
Putin memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan "semua cara yang kami miliki" untuk melindungi Belarusia jika terjadi serangan. "Melepaskan agresi terhadap Belarusia berarti agresi terhadap Federasi Rusia," kata Putin.
Rusia telah mulai mentransfer senjata hulu ledak nuklir taktis ke Belarusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...