Putra Pendiri Hamas Kecam Serangan 7 Oktober dalam Pidatonya di PBB
Pernyataan lengkap Mosab Hassan Yousef dapat disimak dalam video di bawah ini.
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas, Sheikh Hassan Yousef, yang membelot dari kelompok teroris Hamas pada akhir tahun 90-an, berpidato pada acara pemutaran film penyerangan kelompok Hamas di Israel pada 7 Oktober yang digelar di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, hari Selasa (21/11).
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menjadi tuan rumah acara tersebut yang bertajuk “Melalui Suara dan Mata Hamas.”
“Ini diharapkan menjadi pemutaran film terbesar yang pernah dilakukan hingga saat ini dengan lebih dari 300 duta besar, diplomat, pejabat senior PBB, dan pemimpin Yahudi diperkirakan akan hadir,” tulis Erdan di X sebelum acara tersebut.
Video yang diunggah ulang di akun youtube CRUSADER Netwok, yang sudah disertai terjemahan ke bahasa Indonesia.
Mosab Hassan Yousef tumbuh sebagai putra salah satu pendiri Hamas dan menjadi anggota kelompok tersebut hingga ia menjadi salah satu informan paling penting bagi badan keamanan Israel, Shin Bet, yang diberi nama sandi “Pangeran Hijau”.
Dia kemudian menjadi Kristen, menulis buku tentang pengalamannya dan sekarang tinggal di Amerika Serikat. Kesaksian pribadinya mengungkap “wajah sebenarnya kelompok Hamas,” organisasi di mana ayahnya adalah salah satu pendiri.
Yousef, 45 tahun, kini berupaya mengungkap wajah sebenarnya Hamas. "Saya melihat banyak perpecahan dan kebingungan, banyak kebencian, banyak informasi yang salah, dan semua orang berbicara atas nama anak-anak. Dan atas nama orang-orang yang tidak bersalah. Tapi saya tidak yakin dengan niat sebenarnya mereka. Tapi hari ini saya bisa berbicara tentang hal ini." otoritas seorang anak Palestina, seseorang yang tumbuh dalam budaya itu,” katanya.
“Kejahatan pertama Hamas terhadap anak-anak di masyarakat Palestina bukanlah mempersenjatai atau mendorong mereka untuk melakukan serangan bom bunuh diri, melainkan indoktrinasi ideologi agama yang harus saya lalui dengan satu niat untuk memusnahkan negara Israel. Inilah tujuan utama Hamas,” kata Yousef.
"Dalam kebenaran ini, tidak ada kebingungan. Saya berbicara sebagai saksi langsung tentang Hamas dan niat mereka. Ayah saya adalah salah satu pendiri gerakan Hamas. Saya ada di sana ketika Hamas lahir. Saya ada sebelum Hamas lahir, dan sebagai Saya sudah katakan sebelumnya bahwa saya akan berada di sana setelah Hamas mati,” katanya.
"Saya bukan bagian dari propaganda. Saya tidak bekerja untuk siapa pun. Saya hanya mewakili diri saya sendiri dan berdasarkan otoritas ini saya berbicara, jadi jangan salah dan perhatikan kata-kata saya dengan sangat hati-hati. Hamas melakukan kejahatan terhadap generasi ini dan generasi mendatang, jadi menyalahkan Israel tidak akan menyelesaikan masalah,” jelas Yousef.
“Bayangkan, seorang anak berusia 10 tahun ketika saya tidak menaati Hamas, saya diikat di sebuah tiang dan saya dicambuk oleh pemimpin tertinggi Hamas, pemimpin tertinggi, dan saya tidak mau menyebutkan namanya karena dia tidak layak, dengan kabel listrik. Setiap cambukan saya kehabisan nafas sampai pingsan. Ayah saya waktu itu dipenjara dan pemimpin ini mengira dia adalah mentor saya. Ini disiplin Hamas. Mereka ingin saya seperti ini... untuk menjadi orang biadab yang kejam seperti mereka,” lanjutnya.
“Dan kecerdasan dasar seorang anak ketika aku merasa itu adalah hal yang tidak wajar. Itu tidak wajar, tapi aku tetap harus pergi ke mesjid untuk menyenangkan ibuku dan menyenangkan ayahku serta menaati monster seperti ini. Aku benci bicara tentang perjuangan pribadi saya dan saya benci berada pada posisi bertahan.Dia (menunjuk pada Wakil Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan) juga tidak suka berada pada posisi bertahan, karena ini yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober 7," kata Yousef.
“Tetapi ini tidak berarti bahwa kita tidak akan mengakhiri perang,” katanya.
Saat wawancara bulan lalu dengan Piers Morgan di acara bincang-bincang Uncensored, Yousef mengatakan pembantaian yang dilakukan Hamas terhadap warga Israel "membuka gerbang neraka bagi rakyat Palestina," yang menunjukkan kesediaan Hamas untuk mengorbankan anak-anak dan warga sipil Palestina, menurut The Jerusalem Post . “Inilah pesan saya sebagai mantan anggota Hamas, sebagai putra salah satu pendiri Hamas: Cukup! Jika kita tidak menghentikan mereka sekarang, perang berikutnya akan lebih mematikan,” jelasnya. (CBN/Fox News/JP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...