Putri Mandela Kritik Cara Wartawan Meliput
PRETORIA, SATUHARAPAN.COM – Putri mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengritik cara-cara media yang meliput dengan cara yang tidak layak tentang situasi dan kondisi ayahnya yang tengah kritis di rumah sakit.
Banyaknya media yang meliput di sekitar rumah sakit di mana Mandela dirawat karena infeksi paru-paru membuat suasana di sekitar rumah sakit di Pretoria itu begitu ramai. Wartawan yang meliput maupun warga yang berdatangan untuk meletakkan bunga. Diberitakan bahwa ada wartawan yang menggunakan helikopter untuk mengambil gambar dari udara di sekitar rumah sakit.
Atas situasi ini, Makaziwe Mandela, putri dari pernikahannya dengan Evelyn Mase (istri pertama) mengecam media, terutama media asing, yang dinilainya rasis, tidak sopan, dan berlaku seperti "burung pemakan bangkai menunggu bangkai".
"Kami tidak keberatan dengan kepentingan media, tapi saya hanya berpikir hal itu akan berlalu. Anda bahkan tidak bisa masuk rumah sakit atau keluar, karena akan menimbulkan gangguan," katanya dalam sebuah wawancara.
Mandela adalah tokoh anti Aparteid yang menerapkan politik rasis. Dia presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan yang dipilih secara demokratis, dan tokoh rekonsiliasi dan perdamanai. Dalam usianya yang hamper 95 tahun dan dalam kondisi sakit, bahkan disebut kritis, menjadikan banyak pihak memberi perhatian. Media dari berbagai negara dan lokal pun terus meliputnya.
Sementara itu, FC Hamman, seorang wartawan freelance Afrika Selatan yang membuat film dari udara menolak anggapan putri Mandela itu. Dia terbang dengan helikopter dikawal oleh polis untuk mengambil gambar. "Sejauh yang saya tahu, saya tidak melakukan sesuatu yang salah," kata Hamman. Dia menyebutkan terbang di luar rumah sakit.
Sementara itu, anak Mandela lainnya, Madikizela, mengatakan bahwa kondisi kesehatan ayahnya telah meningkat dalam beberapa hari ini, namun masih belum sehat secara klinis.
“Kami sangat sangat senang berada dalam situasi untuk berinteraksi dengan Anda secara langsung dengan cara ini, dan kami berharap bahwa kita akan, dari waktu ke waktu,berbicara dengan cara ini," katanya kepada wartawan dalam suasan ayng berbedavdengan sudaranya. Dia mengatakan bahwa keluarga bersedia menjawab pertanyaan apapun, kecuali yang berkaitan dengan kondisi medis Mandela.
Di luar rumah sakit di Pretoria, orang-orang masih membawa bunga, dan meninggalkannya di dekat dinding rumah sakit, yang telah berubah menjadi tempat sakral untuk pemimpin mereka, Mandela.
Diberitakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan berkunjung ke Afsel dan membesuk Mandela di Rumah Sakit.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...