Pyongyang Desak AS Akui Korut Negara Bersenjata Nuklir
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara mendesak Amerika Serikat mengakui negara tersebut sebagai negara bersenjata nuklir menyusul uji coba nuklir kelima sekaligus terbesar yang dilakukan oleh Pyongyang.
“(Presiden Barack) Obama berusaha keras menyangkal posisi strategis Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir yang sah, namun ini merupakan tindakan bodoh menutupi fakta yang sudah sangat jelas,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti dilansir kantor berita KCNA hari Minggu (11/9).
Ia memberikan pembelaan atas uji coba nuklir Korea Utara, yang dikecam oleh masyarakat dunia, dengan dalih sebagai respons atas ancaman nuklir AS.
Ia menambahkan bahwa Korea Utara akan meningkatkan kekuatan nuklir negera tersebut baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sementara itu Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye akan bertemu dengan para pemimpin partai politik, Senin (12/9), menyusul uji coba nuklir Korea Utara, di tengah spekulasi ia akan meminta para politikus untuk menerima sistem pertahanan rudal Amerika Serikat.
Juru bicara presiden mengungkapkan, Minggu, Park akan bertemu dengan pemimpin dari tiga partai politik tanpa memberikan keterangan lebih jauh mengenai pertemuan tersebut.
Menurut pernyataan seorang pejabat terkait seperti dilansir kantor berita Yonhap, Park mengupayakan kerja sama antara partai konservatif yang ia pimpin dengan partai-partai liberal dalam menangani ancaman nuklir Pyongyang.
Park mempersingkat kunjungan ke Laos dan bertolak kembali ke Korea Selatan. Ia kemudian memanggil sejumlah pejabat senior guna meninjau strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.
Dalam rapat pada Jumat, Park mendesak para partai oposisi dan para lawan politiknya untuk menghentikan tindakan mencari kesalahan bermotif politik seperti pengerahan sistem pertahanan rudal AS yang amat canggih. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...