Pyongyang Larang Warga Malaysia Meninggalkan Korut
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Pyongyang mengeluarkan larangan pada semua warga negara Malaysia untuk meninggalkan wilayah Korea Utara, kata media pemerintah hari Selasa (7/3).
"Semua warga negara Malaysia di Korea Utara untuk sementara dilarang meninggalkan negara sampai insiden yang terjadi di Malaysia diselesaikan dengan benar," kata pejabat Korea Central News Agency, mengutip kementerian luar negeri.
Larangan ini berpotensi menjadikan warga Malaysia sebagai sandera di tengah pertikaian diplomatik yang kian memanas terkait pembunuhan Kim Jong-Nam di Kuala Lumpur.
Malaysia pada hari Sabtu (4/3) mengatakan mengusir Duta Besar Korea Utara Kang Chol.
“Sang duta besar sudah dinyatakan sebagai pejabat diplomatik yang sudah tidak diinginkan di negara (persona non grata),” ungkap Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan.
“Pengusiran Duta Besar DPRK (Korea Utara)... merupakan indikasi kekhawatiran pemerintah bahwa Malaysia mungkin telah dimaanfaatkan untuk kegiatan ilegal,” tambah pernyataan itu.
Duta besar Korea Utara meninggalkan Malaysia pada Senin (6/3), kata seorang pejabat pemerintah.
“Pesawat Malaysian Airlines sudah lepas landas,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu kepada AFP.
Dia mengatakan bahwa Kang meninggalkan Malaysia pukul 18.25 (waktu setempat) dengan menaiki pesawat dengan nomor penerbangan MH360 tujuan Beijing, tidak lama setelah batas waktu pengusirannya berakhir.
Kim Jong-Nam (45) bulan lalu diracuni dengan racun VX, sebuah racun saraf sangat mematikan yang digolongkan sebagai senjata pemusnah massal.
Pembunuhan dramatis yang terjadi di bandara Kuala lumpur memicu penyelidikan internasional dan berita menyeramkan terkait intelijen Korea Utara ala Perang Dingin.
Korea Selatan menuding Korea Utara atas pembunuhan itu, mengutip apa yang mereka sebut sebagai perintah dari pemimpin Kim Jong-Un untuk membunuh saudara tirinya yang mungkin dipandang sebagai rival.
Korea Utara, yang belum mengakui identitas pria yang tewas, memprotes penyelidikan tersebut, mengatakan bahwa Malaysia bersekongkol dengan musuh-musuhnya.
Sebagai balasan, Malaysia membatalkan kesepakatan perjalanan bebas visa dengan Korea Utara dan menarik kembali utusannya untuk Pyongyang. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...