Quinoa, Makanan Super
SATUHARAPAN.COM – Pernah dengar tentang quinoa? Quinoa adalah biji-bijian yang kaya akan protein dan tinggi serat. Makanan ini telah dikenal di Amerika, sebagai pilihan superfood untuk pola makan sehat karena kaya nutrisi.
Quinoa kini banyak dicari-cari oleh kaum perkotaan, bahkan sudah tersedia di pasar swalayan besar dan menu di restoran besar di kota-kota besar di Indonesia. Namun, harga jual quinoa mahal, karena kandungan nutrisi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Quinoa adalah biji-bijian yang berasal dari tanaman Chenopodium quinoa. Tanaman ini sudah ada sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Tanaman ini adalah tanaman asli daerah Andean Peru, Ekuador, Bolivia, dan Kolombia.
Saat ini negara penghasil utama quinoa di dunia adalah Peru, Bolivia, dan Amerika Serikat (Colorado dan Nevada). Kultivasi quinoa juga sudah mulai banyak dikembangkan di negara lain seperti Belanda, Italia, Inggris, Swedia, Denmark, Prancis, Kenya, daerah Himalaya, dan utara India.
Quinoa, dikutip dari Wikipedia, juga disebut dengan makanan super dengan kadar protein yang tinggi (14 persen per basis massa), meski tidak sebanyak kacang-kacangan dan legum. Quinoa tinggi magnesium dan besi.
Quinoa tidak mengandung gluten sehingga mudah dicerna. Karakteristik inilah yang menjadikan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mempertimbangkan tanaman ini untuk ditanam pada penerbangan antariksa berawak jangka panjang.
Quinoa sudah dikenal dan digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat Indian sejak lama. Suku Inca menganggap quinoa adalah makanan sakral, bahkan menyebutnya sebagai chisaya mama atau “induk dari semua biji-bijian”.
Quinoa mendapatkan julukan superfood, dikutip dari foodbeast.com, karena atributnya yang padat nutrisi. Menurut Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu cangkir quinoa matang mengandung 2,8 gram zat besi, atau 15 persen dari asupan harian yang direkomendasikan. Itu adalah empat kali jumlah besi per porsi dari beras merah. Quinoa juga memiliki 10 kali lebih banyak asam folat, nutrisi yang penting bagi seorang wanita.
Begitu potensialnya, Badan Pangan PBB (FAO) pada Sidang Pleno ke-64 Majelis Umum ke-67 PBB sesuai mandat Resolusi MU PBB No 66/221, menetapkan menjadi International Year of Quinoa pada tanggal 20 Februari 2013. Quinoa kaya akan serat, magnesium, vitamin B, kalium, kalsium, fosfor, vitamin E dan berbagai jenis antioksidan.
Morfologi Tanaman Quinoa
Quinoa menurut Wikipedia, merupakan tumbuhan dikotiledon, yang dapat mencapai tinggi 1 hingga 2 meter. Daunnya lebar dan batangnya berkayu, bercabang ataupun tidak, bergantung pada varietasnya.
Warna batangnya dapat berwarna hijau, merah, atau ungu. Tandan bunganya tumbuh di ujung atas batang atau di ketiak batang. Bunganya memiliki mahkota bunga sederhana, berkelamin ganda, dan membuahi sendiri. Buah yang membungkus biji memiliki diameter 2 mm dan memiliki warna putih, merah, atau hitam bergantung varietasnya.
Quinoa ditemukan pertama kali di Pegunungan Andes wilayah Peru dari populasi liar Chenopodium quinoa.
Di alam, biji quinoa mengandung saponin yang memiliki rasa yang pahit. Rasa pahit ini menjadikan biji quinoa tahan terhadap hama burung, sehingga tidak membutuhkan perlindungan khusus. Quinoa yang telah dijual ke masyarakat telah diproses untuk menghilangkan kadar saponin ini.
Di Amerika Selatan, saponin dari quinoa dimanfaatkan untuk deterjen dan antiseptik untuk luka pada kulit.
Meskipun sebagian besar dari kita terbiasa melihat quinoa putih yang lebih umum, sebenarnya ada sekitar 120 varietas di seluruh dunia. Menurut Whole Grains Council, tiga kategori quinoa yaitu white quinoa (quinoa putih yang lebih creamy), red quinoa (quinoa yang berwarna merah), dan black quinoa (quinoa berwarna hitam).
Secara umum, ketiga quinoa ini memiliki keunggulan gizi yang relatif sama. Perbedaannya adalah dari segi warna. Khusus untuk red quinoa, jenis ini lebih sulit untuk menjadi lembek saat dimasak sehingga cocok untuk dicampur dengan salad dingin.
Quinoa, menurut Wikipedia memiliki nama ilmiah Chenopodium quinoa Willd., dari Keluarga Amaranthaceae. Quinoa diambil dari Bahasa Spanyol “quechua” atau “kinwa”, yaitu nama bahasa yang digunakan oleh suku Indian yang tinggal di dataran Andes wilayah Cile, Peru, Bolivia, Ekuador, dan Kolombia.
Quinoa sudah lama ditanam dan dimakan sehari-hari oleh penduduk di daerah tersebut, sebagai bahan makanan pokok setelah kentang.
Tanaman quinoa menurut pangan.litbang.pertanian.go.id, merupakan tanaman dikotil. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 4000 m bergantung pada varietasnya. Namun demikian, sebagian besar varietas quinoa tumbuh di daerah dengan ketinggian 2500-4000 m.
Popularitas nilai biji quinoa semakin meningkat tiap tahun di Amerika, Eropa, Tiongkok, dan Jepang. Pada tahun 2011, harga quinoa mencapai 3.115 US$ per ton (Rp43,39 juta) dan beberapa varietas mencapai 8.000 US$ per ton (Rp111,44 juta). Sedangkan harga gandum hanya mencapai 340US$ per ton (Rp4,7 juta).
Biji quinoa juga bisa ditepungkan, dan dimasak sebagai bubur, kue, atau roti. Meskipun bisa ditepungkan, di Amerika Latin, quinoa lebih banyak dikonsumsi seperti nasi.
Di Indonesia, quinoa disebut kinoa, potensial untuk dikembangkan di Brastagi, Pangalengan, Dieng, Batu, Tengger, Ijen, dan terutama di Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Dalam penyediaannya, quinoa perlu dicuci sampai airnya benar-benar jernih, untuk membersihkan saponin yang terdapat di bagian biji. Kalau tidak, akan terasa pahit. Seperti beras, quinoa mengembang apabila dimasak.
Manfaat Herbal Tanaman Quinoa
Quinoa dikutip dari onlinelibrary.wiley.com, adalah tanaman pangan yang kaya nutrisi dan obat-obatan bagi budaya asli Andes selama ribuan tahun. Quinoa mengandung kandungan fitokimia kesehatan yang tinggi, termasuk asam amino, serat, asam lemak tak jenuh ganda, vitamin, mineral, saponin, phitosterol, phytoecdysteroids, phenolics, betalain, dan glycine betaine.
Beberapa peneliti dan lembaga internasional telah melakukan penelitian tentang tanaman quinoa. Mengutip dari pangan.litbang.pertanian.go.id, di antaranya penelitian yang dilakukan Dr Sven-Erik Jacobsen melalui proyek penelitian quinoa di CIP (International Potato Center) Peru pada tahun 2000-an yang didanai DANIDA (Danish International Development Assistance). Saat ini, Jacobsen adalah Associate Professor di Department of Agriculture and Ecology/Crop Science, Faculty of Science, University of Copenhagen.
Kegiatan penelitian quinoa terbaru dilakukan oleh peneliti CIRAD yaitu Dr Didier Bazile, yang merupakan salah satu anggota Komite Panitia “FAO International Year of Quinoa”.
Tim peneliti dari Departemen Produksi dan Teknologi Tanaman, Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian, Universitas Omer Halisdemir Nigde, Turki, dan Departemen Bioteknologi, Fakultas Seni dan Sains, Universitas Omer Halisdemir, Nigde, Turki, meneliti bioaktivitas saponin triterpene dari quinoa. Hasil penelitian menunjukkan saponin dalam quinoa telah digunakan sebagai banyak kandungan obat tanaman dan obat-obatan rakyat selama berabad-abad pengobatan penyakit.
Biji quinoa secara alami bebas gluten, profil nutrisi tinggi, yang mendorong semakin banyak perhatian diberikan kepada tanaman ini. Saponin dalam kinoa memiliki manfaat gizi dan farmakologis. Selain peran dalam sistem pertahanan tanaman, saponin memiliki berbagai sifat biologis dan farmakologi, termasuk hemolitik, sitotoksik, kekebalan modulatory, anti-inflamasi, dan dampak antitumor.
Tim peneliti dari Pusat Penelitian Regional Barat, USDA-ARS, meneliti evaluasi sensorik dari makanan ringan gandum quinoa bebas gluten, yakni kudapan Quinoa-Cayenne Pepper, Quinoa-Ginger, dan Quinoa-Kunyit. Hasil penelitian menunjukkan snack quinoa sehat bebas gluten yang bergizi menawarkan pilihan untuk semua termasuk vegetarian dan individu yang hipersensitif terhadap gluten.
Penelitian Dr Alfredo Galvez, peneliti dan kepala penasihat penelitian SL Technologies, dari University of California Berkley, pada 1996, menemukan sifat antikanker pada peptida lunasin, protein makanan, dan peptide, menjadi salah satu makanan dalam kelompok nutraceutical yang dapat memberi efek pencegahan pada tiap stadium kanker, mulai awal hingga stadium akhir.
Menurut Galvez, lunasin adalah peptida kedelai alami dan senyawa nutrisi yang pertama kali diketahui bekerja pada level epigenetik untuk meningkatkan kesehatan sel yang optimal.
Sementara itu tim peneliti dari College of Pharmacy and Biological Engineering, Chengdu University Chengdu, China dan Institute of Crop Science, Chinese Academy of Agricultural Sciences Beijing, China, meneliti deteksi lunasin dalam quinoa dan evaluasi in vitro aktivitas antioksidan serta antiinflamasinya. Lunasin adalah peptida pencegahan kanker baru yang telah terdeteksi di berbagai tanaman.
Lunasin terdeteksi dalam quinoa menggunakan ultrahigh-pressure liquid chromatography – electrosparay ionization – mass spectrometry. Kesimpulannya, secara bersama-sama, temuan ini menunjukkan lunasin hadir dalam quinoa dan bioaktif.
Quinoa dikutip dari draxe.com, merupakan sumber antioksidan yang luar biasa. Maka dari itu quinoa memiliki sifat antikanker. Super nutrient dalam quinoa disebut sebagai lunasin. Lunasin adalah peptida dengan kemampuannya untuk mengikat dan memecah sel-sel kanker.
Kehebatannya, lunasin hanya membunuh sel-sel kanker dengan meninggalkan sel-sel sehat tak tersentuh. Quinoa juga mengandung antioksidan yang dikenal sebagai quercetin, yang memiliki keberhasilan signifikan dalam menghentikan penyebaran kanker paru-paru.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...