Rachmawati Soekarnoputri Waketum Gerindra Bidang Ideologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Putri mantan Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, resmi diangkat menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi DPP Partai Gerindra, dalam acara pelantikan Pengurus Pusat Partai Gerindra dan Pembukaan Rapimnas Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (8/4).
“Menetapkan Rachmawati Soekarnoputri sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi,” ujar Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, saat membacakan susunan kepengurusan Partai Gerindra di Jakarta, Rabu ini.
Menurut Muzani, proses penunjukan Rachmawati sebagai kader Gerindra telah dimulai sejak Pilpres 2014, setelah Rachmawati keluar dari Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh.
Kala itu Prabowo Subianto meminta Rachmawati untuk memperkuat struktur kepengurusan Gerindra, lantas tawaran Prabowo disambut oleh adik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
“Beliau menyatakan kesediaan sebagai pengurus Partai Gerindra, dan akhirnya Pak Prabowo menempatkan di jajaran Wakil Ketua Umum,” kata dia.
Sementara itu nama-nama baru dalam kepengurusan Partai Gerindra antara lain Fuad Bawazier, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah, dan pengusaha Sandiaga Uno. Mereka menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Dalam acara pelantikan Pengurus Pusat Partai Gerindra, turut hadir sejumlah petinggi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) seperti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, politikus senior PAN Amien Rais, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.
Selain itu, hadir pula Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin, Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz, serta Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo.
Prabowo: Yang Merobek Hukum akan Terima Konsekuensi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihak tertentu yang berupaya merobek-robek hukum yang ada di negeri ini akan menerima konsekuensinya sendiri.
“Kita (Koalisi Merah Putih) ingin kesejukan, tapi tolong jaga hukum, jangan robek-robek hukum. Kalau Anda merobek hukum, Anda akan merasakan konsekuensi, siapa menabur angin dia akan menuai badai,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Pelantikan Pengurus Pusat Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Rabu.
Prabowo tidak spesifik menyatakan kepada siapa pernyataannya ditujukan. Namun, tersirat pernyataan itu adalah untuk Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly terkait keputusannya mengesahkan kepengurusan partai politik belakangan ini.
Prabowo menegaskan pihaknya kecewa apabila ada rekan-rekan anggota KMP yang diganggu oleh mental kolonial dan imperialis dengan politik adu domba.
“Kami kecewa kalau ada rekan kami anggota KMP yang diusrek-usrek, diganggu-ganggu, diobok-obok. Ini mental kolonial, mental imperialis, dari dulu tokoh-tokoh bangsa selalu diadu domba,” kata dia.
Prabowo mengatakan pada zaman kerajaan tempo dulu perebutan kekuasaan dilakoni pangeran melawan pangeran, tapi saat ini ketua umum partai dilawan oleh anak buah yang dibesarkannya sendiri.
“Kami prihatin dengan adanya upaya-upaya dari beberapa oknum yang menurut saya tidak arif. Oknum-oknum ini mungkin mengira politik adalah menang-menangan saja,” kata dia.
Prabowo mengusulkan agar politik janganlah menjadi ajang rebut-merebut demi memenangkan kepentingan golongan sendiri, melainkan harus menjadi usaha bersama dalam memperbaiki kehidupan. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...