Raja Belgia Mundur Diganti Putra Mahkota, Philippe
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Raja Albert II telah mengumumkan pelepasan takhta secara tak terduga beberapa minggu lalu (3/7), untuk pertama kalinya raja Belgia secara sukarela mengundurkan diri, demi anaknya, Putra Mahkota Philippe sebagaimana dilaporkan telegraph.
Raja Albert yang memainkan peran penting dalam memerintah Belgia lima tahun terakhir ini telah mencapai 20 tahun masa kedudukannya, setelah mengambil alih dari saudaranya Baudouin yang wafat pada 31 Juli 1993.
Ia berharap bisa mengundurkan diri pada 21 Juli, yang merupakan hari nasional Belgia. Elio Di Rupo, perdana menteri Belgia juga akan menyampaikan dalam pidato pada rakyat untuk menjamin kestabilan politik.
Raja Albert berusia 79 tahun, sebelumnya mengatakan ia telah melewati masa sulit Belgia selama lima tahun di mana perpecahan sengit antara kelompok kelompok Flemish (yang berbahasa Belanda) dan kelompok Wallons (berbahasa Prancis) telah membawa bangsa itu ke jurang pemisahan.
Selain memainkan peran sebagai mediator nasional, Raja Albert menghadapi sejumlah royal skandal yang telah menggoyahkan berdirinya kerajaan, termasuk saat kasus pengadilan terkait dengan anak di luar nikahnya.
Seorang artis Delphine Boël, 45 tahun, bersikeras mengaku putri dari Raja Albert, yang saat ini melayangkan upaya hukum untuk meminta haknya sebagai bagian dari keluarga kerajaan Belgia melalui tes DNA.
Raja Philippe I menyatakan siap mengambil alih takhta, dan pada hari libur nasional yang cerah (21/7), rakyat Belgia bersuka cita menyambut raja baru mereka. Penyerahan mahkota tersebut diwarnai pemboikotan oleh kelompok Flanders utara. Perpecahan yang terjadi antara kedua kelompok tersebut, merupakan tantangan terbesar pertama yang akan dihadapi raja baru tersebut.
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...