Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 14:39 WIB | Kamis, 15 Agustus 2024

Raja Charles III Puji Para Pentang Rasisme Selama Kerusuhan di Inggris

Seorang pengunjuk rasa menunjukkan plakat selama protes anti imigrasi kelompok sayap kanan di Newcastle, Inggris, Sabtu, 10 Agustus 2024. (Foto: AP/Scott Heppell)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Raja Charles III dari Inggris memuji orang-orang yang turun ke jalan di kota-kota Inggris awal pekan ini untuk membantu meredakan kerusuhan selama berhari-hari yang dipicu oleh aktivis sayap kanan dan misinformasi tentang serangan penusukan yang menewaskan tiga gadis.

Charles pada hari Jumat (9/8) mengadakan audiensi telepon dengan Perdana Menteri Keir Starmer dan pejabat penegak hukum di mana ia menyampaikan "terima kasih yang tulus" kepada polisi dan petugas darurat lainnya atas upaya mereka untuk memulihkan ketertiban dan membantu mereka yang terkena dampak kekerasan, Istana Buckingham mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Raja berbagi bagaimana ia sangat terdorong oleh banyaknya contoh semangat komunitas yang telah melawan agresi dan kriminalitas dari beberapa orang dengan belas kasih dan ketahanan banyak orang," kata istana. "Yang Mulia tetap berharap bahwa nilai-nilai bersama tentang saling menghormati dan pengertian akan terus memperkuat dan menyatukan bangsa."

Ribuan juru kampanye anti rasisme turun ke jalan di seluruh Inggris untuk melawan kebangkitan kekerasan pada hari Sabtu (10/8). Polisi tetap waspada terhadap kerusuhan lebih lanjut setelah negara itu diguncang oleh kerusuhan selama lebih dari sepekan saat massa yang meneriakkan slogan-slogan anti imigran dan Islamofobia menyerang masjid, menjarah toko, dan bentrok dengan polisi.

Kerusuhan tersebut dipicu oleh aktivis sayap kanan yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang salah tentang serangan pisau pada 29 Juli di mana tiga gadis berusia antara enam dan sembilan tahun tewas selama acara dansa bertema Taylor Swift di Southport, kota tepi laut di utara Liverpool.

Polisi menahan seorang tersangka berusia 17 tahun. Desas-desus, yang kemudian dibantah, dengan cepat beredar di media sosial bahwa tersangka adalah pencari suaka, atau imigran Muslim.

Pada hari Sabtu, keluarga salah satu korban Southport, Bebe King, enam tahun, berterima kasih kepada komunitas, teman, dan bahkan orang asing yang telah memberikan keluarga itu penghiburan dalam kesedihan mereka.

“Curahan cinta dan dukungan dari komunitas kami dan sekitarnya telah menjadi sumber penghiburan luar biasa selama masa sulit yang tak terbayangkan ini,'' tulis mereka. ”Dari lampu merah muda yang menerangi Sefton dan Liverpool, hingga pita merah muda, bunga, balon, kartu, dan lilin yang ditinggalkan untuk mengenangnya, kami sangat terharu oleh kebaikan dan kasih sayang yang ditunjukkan kepada keluarga kami.''

Kerusuhan sebagian besar telah mereda sejak Rabu (7/8) malam, ketika gelombang demonstrasi sayap kanan yang diharapkan gagal terwujud setelah ribuan pengunjuk rasa damai berbondong-bondong ke berbagai lokasi di seluruh Inggris untuk menunjukkan dukungan mereka bagi para imigran dan pencari suaka.

Polisi telah bersiap menghadapi konfrontasi di lebih dari 100 lokasi setelah kelompok sayap kanan menyebarkan daftar target potensial di media sosial. Sementara kelompok anti rasisme merencanakan protes balasan sebagai tanggapan, di sebagian besar tempat mereka merebut kembali jalan tanpa ada yang perlu ditentang.

Starmer bersikeras polisi akan tetap waspada tinggi akhir pekan ini, yang menandai dimulainya musim sepak bola profesional. Pihak berwenang telah mempelajari apakah ada hubungan antara perusuh dan kelompok "hooligan sepak bola" yang dikenal suka memancing keributan di pertandingan sepak bola.

"Pesan saya kepada polisi dan semua pihak yang bertugas menanggapi kekacauan adalah tetap waspada," kata Starmer pada hari Jumat saat mengunjungi ruang operasi khusus Layanan Kepolisian Metropolitan London.

Dewan Kepala Kepolisian Nasional mengatakan sekitar 741 orang telah ditangkap terkait dengan kekerasan tersebut, termasuk 304 orang yang telah didakwa dengan tindak pidana.

Pengadilan di seluruh negeri telah mulai menyidangkan kasus-kasus mereka yang didakwa terkait dengan kerusuhan tersebut, dengan beberapa di antaranya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Starmer mengatakan bahwa ia yakin bahwa "keadilan cepat yang telah dijatuhkan di pengadilan kita" akan membuat para perusuh tidak kembali turun ke jalan akhir pekan ini. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home