Raja Salman Hubungi Trump Setelah Warga Saudi Tembaki Pangkalan Militer AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud pada Jumat (6/12) menghubungi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah seorang pelaku penembakan yang menewaskan tiga orang di pangkalan militer AS pada hari yang sama dipastikan sebagai warga negara Arab Saudi.
"Raja Salman dari Arab Saudi baru saja menelepon untuk menyampaikan belasungkawa yang tulus dan rasa simpatinya," tulis Trump di akun Twitter-nya, menambahkan bahwa raja Saudi tersebut mengatakan pelaku penembakan "dalam cara, bentuk, atau wujud apa pun tidak mewakili perasaan warga Saudi."
Panggilan telepon itu diterima beberapa jam setelah penembakan di Pangkalan Udara Angkatan Laut (AL) Pensacola, Florida, pada Jumat pagi waktu setempat yang merenggut nyawa tiga orang dan juga pelaku penembakan. Menurut saluran media AS, pelaku telah diidentifikasi sebagai warga negara Arab Saudi yang tengah mengikuti pelatihan militer di pangkalan tersebut.
Pihak penegak hukum AS dilaporkan tengah menyelidiki apakah penembakan itu berkaitan dengan terorisme.
"Mungkin saja serangan hari ini di Pangkalan Udara AL Pensacola dimotivasi oleh keluh kesah pribadi dan bukan ideologi, namun aksi tersebut memiliki banyak pertanda akan tindakan yang dimotivasi oleh terorisme internasional," cuit Senator AS untuk Florida Marco Rubio di Twitter. (Xinhua)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...