Rakornis Satlak Prima Persiapkan Klasifikasi Atlet
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kasatlak Prima (Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) Suwarno menegaskan bahwa pihaknya akan fokus membahas klasifikasi atlet yang layak dilombakan pada Asian Games dan SEA Games mendatang pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Program Indonesia Emas (Prima).
“Perjalanan menuju Asian Games XVIII tahun 2018 memiliki program antara yaitu mempersiapkan atlet tampil di Olimpiade di Brasil tahun 2016 dan SEA Games XXIX tahun 2017. Dengan begitu sudah tentu ada klasifikasi atlet yang dilombakan meraih medali,” kata Suwarno di Jakarta, Rabu (29/7).
Suwarno mengatakan pada Rakornis yang akan digelar 19-21 Agustus 2015 menyebut bahwa persiapan atlet menuju Asian Games 2018 sangat penting
Suwarno menjelaskan penting karena Indonesia adalah tuan rumah yang menginginkan atletnya meraih prestasi optimal. “Upaya memenuhi semua itu harus dimulai sedini mungkin,” kata dia.
Atlet yang tampil di SEA Games Juni 2015 lalu prestasinya masih akan dievaluasi untuk dipersiapkan menuju Asian Games Jakarta tahun 2018. Begitu juga cabang yang tidak dipertandingkan, juga mempunyai perhitungan dalam memajukan atletnya selama ditempa dalam Pelatnas.
Semua program peningkatan prestasi atlet menuju Asian Games XVIII tahun 2018 yang menjadi fokus utama dalam Rakornis Prima nantinya. Dengan harapan, para pelatih, manajer dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang atletnya dipromoskan ke Asian Games mempunyai strategi khusus dalam memajukan prestasi para atletnya.
Kontingen Indonesia menempati peringkat kelima setelah hanya mampu menambah dua medali emas dan tiga perak pada hari terakhir SEA Games 2015 Singapura.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berharap ke depannya pertemuan antara PP dan PB cabang olahraga dengan KONI, KOI, serta seluruh stakeholder lebih intim. Pada Kamis 25 Juni 2015, Menpora bersama KONI, KOI, dan Satlak Prima melangsungkan evaluasi terhadap hasil dan prestasi beberapa cabor di SEA Games 2015 lalu. Imam Nahrawi juga berharap ada keselarasan antara KONI dan KOI di masa mendatang. Ia ingin tidak ada tumpang tindih kewenangan.
"Saya kira harus didukung wacana ini, agar nantinya tidak ada tumpang tindih. Saya senang karena ada komitmen dari Ibu Rita dan Bapak Tono untuk kembali duduk semeja,” kata Imam.
Pada acara yang diselenggarakan di Wisma Kemenpora tersebut, sebanyak 11 cabor berprestasi di SEA Games 2015 menerima penghargaan. Masing masing cabor termasuk ketua kontingen, Taufik Hidayat, menerima Rp 200 juta. (satlakprima.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...