Ramos Horta: SBY Layak dapat Nobel Perdamaian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sekretariat Kabinet RI hari ini (11/6) melalui laman resminya merilis ucapan selamat dari dua mantan pemimpin dunia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) atas pemberian penghargaan negarawan dunia dari Appeal of Conscience Foundation (ACF). Dua mantan pemimpin dunia menyanjung jasa-jasa SBY sebagai kepala negara yang sukses menciptakan perdamaian dan demokrasi di wilayahnya.
Jose Ramos Horta, Utusan Khusus PBB dan mantan presiden Timor Leste, menyebutkan jika SBY layak menerima Nobel Perdamaian. Penilaan Ramos Horta didasari pertimbangan kemampuan SBY menyelesaikan konflik di Aceh dan disintegrasi Timor Timur serta menjaga perdamaian kawasan.
"SBY sebenarnya juga layak menerima Anugerah Nobel Perdamaian untuk visi, keberanian, dan kenegarawanan yang ditunjukkannya serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam menangani tantangan nasional yang rumit, sehingga mampu mengakhiri konflik di Aceh yang telah berlangsung selama beberapa decade; SBY juga menginspirasi dan menunjukkan kepemimpinan dalam resolusi konflik di Timor-Leste pada 1998-1999 dan telah mengulirkan tangan untuk rekonsiliasi dan persahabatan kepada pemimpin dan masyarakat Timor-Leste mengikuti perpisahan kedua negara pada 1999." Kata Horta.
Menurut Ramos Horta melalui suratnya tertanggal 24 mei 2013, SBY sangat berjasa dalam kontek hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste, sehingga hubungan kedua negara tetangga ini dapat mengembangkan perdamaian setelah lama terlibat konflik.
"Saya sangat bangga akan apa yang telah kami capai bersama—hubungan luar biasa yang dibentuk begitu singkatnya setelah konflik 24 tahun yang penuh kesedihan antara rakyat Indonesia dan Timor, sebagian besar dapat terjadi karena kepemimpinan SBY. Untuk alasan ini dan kepemimpinannya yang menentramkan di seluruh wilayah, saya menyatakan kalau SBY sungguh layak menerima penghargaan World Statesman 2013 yang diberikan Appeal of Conscience Foundation dan beliau juga selayaknya menerima Anugerah Nobel Perdamaian." tutup Ramos Horta.
Sementara mantan pemimpin Korea Selatan Lee Myung-bak juga mengucapkan selamat atas pemberian penghargaan untuk SBY. Menurut presiden Korea Selatan ke 17 ini, SBY telah memimpin perjalanan demokrasi Indonesia. SBY adalah presiden Indonesia pertama yang dipilih secara demokratis. Di kawasan yang diakui sebagai salah satu paling majemuk di dunia dalam hal agama dan budaya, SBY telah bekerja tanpa lelah untuk menciptakan Indonesia yang demokratis, dengan budaya yang bersemangat, dan ekonomi yang sejahtera bagi generasi-generasi mendatang.
"Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada sahabat dan rekan kerja saya, Yang Mulia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, atas penghargaan yang diterimanya, World Statesman Award 2013. Visi Presiden Yudhoyono bagi Indonesia yang demokratis dan pluralistik adalah contoh dari cita-cita pembentukan Appeal of Conscience Foundation 50 tahun yang lalu." Kata Lee Myung-bak.
(setkab.go.id)ã
ã
ã
ã
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...