Ranieri Merendahkan Hati Hadapi Musim Kompetisi Mendatang
MONACO, SATUHARAPAN.COM – Pelatih kesebelasan Leicester City, Claudio Ranieri, mengeluarkan pernyataan bernada rendah hati menghadapi Kompetisi Liga Primer Inggris musim 2016-2017.
Ranieri menyebut klub yang dia latih bukan klub yang selalu berambisi merengkuh trofi Liga Primer Inggris. Tim yang dia latih masih klub pendatang baru dan belum dapat berbicara banyak di Liga Primer Inggris.
“Kami bisa bersaing, tapi kami adalah underdog,” kata Ranieri setelah menyaksikan laga sepak bola amal di Monako, seperti dia kemukakan di Daily Mail, hari Rabu (25/5).
Menurut Ranieri, prioritas utama Leicester pada musim depan adalah menghindari degradasi. “Kami belum yakin apakah masih bisa melanjutkan dongeng indah kami musim depan,” kata pelatih berusia 64 tahun tersebut.
Ranieri menyebut klub-klub langganan papan atas Klasemen Liga Primer Inggris seperti dua klub kota Manchester, Manchester City, Manchester United, kemudian tiga klub asal kota London – Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Chelsea – merupakan klub yang senantiasa mempengaruhi persaingan Liga Primer Inggris dari tahun ke tahun. “Kami yakin tahun depan kami bisa bersaing,” kata Ranieri.
Leicester City dinobatkan menjadi juara Liga Primer Inggris musim 2015-2016 setelah menyelesaikan 38 pertandingan dengan nilai 81. Tim asuhan Claudio Ranieri di pekan terakhir Liga Primer Inggris memiliki keunggulan sepuluh poin dari klub peringkat kedua Arsenal, dan 11 poin dari klub peringkat ketiga Tottenham Hotspur.
Saat ditanya wartawan tentang merombak skuat dalam bursa transfer pemain, Ranieri mengemukakan tidak akan terlalu berpikir dengan komposisi skuatnya.
Ranieri mengemukakan tidak gentar dengan beberapa klub Liga Primer Inggris yang musim depan berganti pelatih seperti Manchester City yang akan dilatih Josep Guardiola, dan Chelsea yang akan dipimpin oleh Antonio Conte. “Kami tahu itu akan sulit, tapi kami tidak peduli,” kata Ranieri.
“Itu akan menjadi musim yang sangat berat dan bagus,” ia menambahkan.
Mantan pelatih Associazione Sportiva Roma ini mengucapkan terima kasih kepada pendukung Leicester yang dia nilai sebagai faktor tambahan bagi dia dan para pemainnya. “Semuanya berkontribusi dalam meraihnya dan ini menjadi musim yang fantastis yang tidak akan bisa diambil dari kami,” kata Ranieri.
Penyerang Leicester asal Aljazair, Riyad Mahrez, mengemukakan ada kalanya kemapanan dalam kompetisi perlu dirombak, dan tidak hanya klub-klub besar yang dapat menjadi juara. “Kami harus bangga pada pencapaian kami,” kata Riyad Mahrez. (dailymail.co.uk)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...