Rantang Kasih, Program Anyar Banyuwangi Muliakan Lansia Miskin
BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Pemkab Banyuwangi memulai program pemberian makanan bergizi secara gratis kepada warga miskin, terutama lanjut usia (lansia) yang sudah nonproduktif.
”Nama programnya Rantang Kasih. Tahap awal kami gotong-royong. Setelah uji coba satu-dua bulan, kami sempurnakan. Ada 1.000 lansia sasaran, lalu ditambah 2.000 lansia di pertengahan 2018. Tiap hari kami antarkan makanan bergizi ke rumah-rumah mereka,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengumumkan program itu dengan mengantarkan makanan bergizi ke sejumlah warga lansia, pada Kamis (26/10).
Sejumlah warga lansia yang dikunjungi Anas antara lain Misnah, Bakiah, Sami, Ramli, dan Asiah yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Glagah. “Anggaran tahap awal ini sekitar Rp 5,5 miliar, dan pasti terus ditambah. PAD kami terus meningkat, maka harus menetes sampai ke bawah, termasuk lewat program ini,” Anas menambahkan, seperti diberitakan situs resmi banyuwangikab.go.id.
Ia mengemukakan, makanan yang diberikan sesuai gizi seimbang yang disupervisi Dinas Kesehatan. ”Misalnya, ada sayur, buah, daging yang diatur tiap hari. Nanti dipetakan, mana lansia yang tidak boleh makan daging karena punya penyakit tertentu. Jadi jangan gara-gara makan ini nanti kolesterolnya naik. Bukannya sehat, malah gawat,” kata Anas.
Program ini juga sebagai upaya meningkatkan cinta kepada orang tua. Anas bercerita pernah menemukan fakta menyedihkan tentang orang tua yang hidup kekurangan, sedangkan anaknya hidup berkecukupan di tempat lain.
”Ini benar terjadi, laporan lewat media sosial, ada lansia kekurangan hidup sendirian di rumah yang tidak layak di sebuah desa. Lalu dicek, ternyata anak lansia itu hidup berkecukupan dengan pekerjaan layak, pokoknya ekonominya baik, di kecamatan lain. Lihat fakta itu, antara ingin marah dan ingin nangis jadi satu,” ujar Anas.
”Saya ingin bilang, siapalah kita tanpa orang tua. Jangan sampai lupa orang tua,” bupati berusia 44 tahun ini mengingatkan.
Untuk memperluas sasaran program, Anas menggandeng Badan Amil Zakat serta lembaga-lembaga lain, termasuk dunia usaha. ”Lewat program ini, masyarakat bisa guyub, punya kepedulian sosial,” ujarnya.
Publik luas pun bisa berpartisipasi. “Caranya mudah kok, dengan teknologi geospasial dalam penanggulangan kemiskinan, langsung tahu lokasi sasaran. Misalnya, bagi yang punya rezeki, tinggal kontak warung sekitar rumah lansia sasaran yang belum tercover makanan dari APBD, beri uang mingguan ke warungnya, biar warung itu yang mengantar makanan ke rumah warga,” Anas menjelaskan.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...