Tokoh ULMWP Bertemu Delegasi RI di Australia
Pertemuan itu terjadi tahun lalu, dalam sebuah kuliah umum di sebuah universitas di Melbourne.
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Salah seorang tokoh senior kelompok yang dicap pemerintah separatis, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Rex Rumakiek, telah bertemu dengan delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Namun pertemuan itu bukan pertemuan formal dan khusus, melainkan pertemuan spontan di ruang publik.
Pertemuan itu terjadi pada 27 Oktober tahun 2016, ketika sebagai menkopolhukam, Luhut berkunjung ke salah satu universitas di Melbourne dan memberikan kuliah umum. Tokoh ULMWP, Rex Rumakiek hadir pada acara itu bahkan berbicara mengemukakan pendapatnya.
Adanya pertemuan ini terungkap dari sebuah foto yang diunggah oleh Matius Murib, direktur Perhimpunan Advpkasi Kebijakan HAM (PAK HAM) Papua. Dalam foto tersebut, tampak Matius Murib berdiri bersama Rex Rumakiek dan Paulus Waterpauw yang kala itu menjabat Kapolda Papua. Paulus Waterpauw tampak merangkul Rex Rumakiek.
"Foto itu foto 27 Oktober 2016 di Universitas Melbourne, Australia. saat kuliah umum oleh Menkolpolhukam saat itu, Pak LBP," kata Matius Murib via pesan singkat kepada satuharapan.com
Menurut Matius, ia termasuk yang ikut melakukan mediasi agar Rex Rumakiek, salah seorang anggota Dewan Eksekutif ULMWP, bersedia datang ke acara itu. Ia meminta bantuan Lince Maloali, direktur eksekutif Foker LSM Papua saat itu. Lince Maloali juga tampak dalam foto.
Menurut Matius Murib, pada kesempatan itu Rex Rumakiek menyampaikan aspirasi politiknya di depan delegasi pemerintah RI dan akademisi yang hadir.Matius mengatakan Rumakiek antara lain mengungkapkan ketidakadilan dan brutalisme aparat keamanan Indonesia di tanah Papua. Rumakiek berpendapat tuntutan kemerdekaan Papua semakin tidak bisa dibendung dan menjalar ke seluruh dunia.
Jika RI tidak ingin Papua lepas, demikian ungkapan Rumakiek, seperti yang diingat oleh Matius, Jakarta harus mengubah pendekatan yang adil dan manusiawi.
"Beliau juga menegaskan bahwa Orang Asli Papua (OAP) terancam punah dan tidak mau lagi percaya kepada Indonesia," kata Matius.
Adanya pertemuan ini merupakan perkembangan baru dalam ketegangan hubungan antara Jakarta dengan ULMWP. Selama ini dikesankan bahwa Jakarta menutup pintu rapat-rapat terhadap ULMWP sebagai kelompok pro-kemerdekaan. Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan pernah mendapat kritik dari sejumlah tokoh Papua oleh pernyataannya yang meminta ULMWP angkat kaki dari Papua.
Fakta baru dengan diungkapnya foto ini menyiratkan bahwa kemungkinan terjadinya dialog Jakarta-ULMWP tidak tertutup. Sebelum ini sejumlah pihak menyarankan agar Indonesia membuka pintu bagi ULMWP untuk sebuah dialog konstruktif antara Jakarta dengan Papua. Meskipun demikian, Matius Murib belum bisa memastikan apakah akan terjadi dialog antara Jakarta dengan ULMWP.
"Belum tentu. Masih upaya negosiasi," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...