RAPBN 2016, DPR Minta Rp 740 M untuk Bangun Gedung Parlemen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Ahmadi Noor Supit, membenarkan terdapat anggaran tambahan sebesar 740 miliar rupiah di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan mega proyek DPR.
"Tambahan itu ada. Soal satuan tiga untuk apa, sebetulnya tidak pernah dibahas. Tapi menurut informasi, untuk pembangunan gedung baru dan alun-alun demokrasi," kata Supit di Kompleks Parlemen, Kamis (29/10/2015).
Menurut dia, pembangunan gedung baru saat ini diperlukan. Sebab, banyaknya jumlah orang yang hadir setiap hari ke DPR tidak sebanding dengan kapasitas gedung yang ada.
"Kebetulan saja bahwa pembangunan Gedung DPR yang lalu saya ikut mendesainnya. Saat itu memang tidak diperkirakan anggota DPR akan memiliki staf yang banyak seperti saat ini," ujarnya.
Seperti diberitakan sejumlah media nasional, DPR memiliki rencana untuk menata kompleks parlemen, terdiri atas tujuh proyek. Total anggarannya diperkirakan mencapai 1,6 triliun rupiah, yang akan dikerjakan bertahap selama beberapa tahun mendatang.
Awalnya, DPR akan memasukkan usulan anggaran sebesar 600 miliar rupiah sampai 700 miliar rupiah dalam RAPBN 2016 untuk pembangunan gedung baru, khususnya ruang kerja anggota DPR dan alun-alun demokrasi. Namun, setelah mendapat kritik deras dari masyarakat, usulan ini akhirnya batal diakomodasi dalam RAPBN 2016.
Kini, jelang akhir pembahasan RAPBN 2016, DPR tiba-tiba mengusulkan anggaran senilai 740 miliar rupiah dan akhirnya mendapatkan alokasi tersebut.
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...