Raspberry Pi, Komputer Seukuran Kartu Kredit
JAKARTA - Raspberry Pi adalah sebuah komputer mini seukuran kartu kredit yang dirilis oleh Raspberry Pi Foundation, sebuah lembaga teknologi asal Universitas Cambridge, Inggris. Komputer yang ditargetkan untuk dunia pendidikan ini bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Hingga saat ini hampir satu juta unit telah terjual.
Pi dijual tanpa keyboard, monitor, casing, atau peripheral lainnya. Selain itu banyak fitur yang disederhanakan dalam Pi, seperti jumlah RAM yang kecil dan tidak memiliki media penyimpanan. Walau minim dalam segi komponen, Pi dapat difungsikan seperti komputer pada umumnya.
Ide dibalik pembuatan komputer murah meriah ini berasal dari keprihatinan Eben Upton, pendiri Raspberry Pi Foundation, melihat turunnya minat anak-anak terhadap komputer, khususnya dalam hal pemograman. Upton melihat hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti interaksi anak dengan komputer yang sebatas memainkan video games, sistem kurikulum yang hanya menekankan pada penggunaan Microsoft Office, hingga harga komputer yang mahal dan sulit untuk dijangkau. Melihat keadaan seperti itu, muncul ide untuk membuat komputer mini yang ringkas, murah, namun bisa mendukung kegiatan belajar, khususnya pemograman.
Prototipe tahap awal Raspberry Pi dikembangkan pada tahun 2006. Setelah melalui beragam proses perancangan selama kurang lebih 6 tahun, akhirnya pada tahun 2012 Pi sudah siap untuk diluncurkan ke pasaran. Pi diproduksi di Cina, dan dipasarkan ke seluruh dunia melalui dua distributor yakni Premier Farnell/Element 14, dan RS Components. Kedua distributor ini menjual Pi hanya secara online.
Raspberry Pi hadir dalam dua model, yakni model A seharga US$25, dan US$35 untuk model B. kedua model ini memiliki perbedaan dalam segi komponen, seperti model B yang memiliki sambungan Ethernet sedangkan model A tidak memilikinya. Untuk sumber tenaga kedua model Pi menggunakan sambungan miniUSB yang terhubung ke stopkontak, dan hanya memakan daya sebanyak 5 volt. Pi juga dapat dioperasikan menggunakan 4 baterai AA, walau hal tersebut tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketidakstabilan pada komputer. Sedangkan untuk system operasi, Raspberry Pi mendukung perangkat lunak Raspbian.
Upton tetap ingin menjaga harga Pi semurah mungkin, karena tujuan awal pembuatan Pi adalah mendukung proses belajar. Selain itu Pi menggunakan perangkat lunak berbasis Linux yang gratis sebagai system operasinya, sehingga ongkos produksi dapat ditekan.
Komputer murah yang dapat terjangkau anak-anak
Seperti yang diberitakan oleh BBC, dalam rangka perilisan Raspberry Pi, sejumlah murid Chesterton Community College ICT di kumpulkan dalam ujicoba Pi untuk pertama kalinya. Dalam kegiatan tersebut, dipamerkan sebuah permainan snake sederhana, sebagai salah satu contoh hal yang bisa dilakukan oleh murid-murid tersebut dengan menggunakan Pi.
Peter Boughton, seorang murid dari Chesterton Community College yang berusia 12 tahun, mengaku bahwa harga Pi sangat terjangkau untuk dirinya dan bisa membantunya untuk mewujudkan cita-citanya untuk menjadi pembuat video game. “Harga Pi sama dengan uang jajanku selama 8 minggu, dan aku pasti bisa membelinya sendiri,” kata Peter yang hadir pada acara tersebut.
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...