Ratusan Buruh Kembali Turun ke Jalan Tuntut Kepastian Kerja

Buruh perempuan saat melakukan aksi di Bundaran Tugu Selamat Datang dekat eks Hotel Indonesia untuk menuntut pekerja kontrak dan out sourcing dihapuskan. (Foto-Foto: Elvis Sendouw)

Buruh dengan berkostum bertulisan "industrial: saat berunjuk rasa di bunderan tugu selamat datang.

Buruh perempuan dengan memakai kostum "buruh kontrak dilarang hamil" saat melakukan ujuk rasa di Bundaran Tugu Selamat Datang.

Buruh migas saat melakukan teatrikal kekerasan terhadap pekerja dalam aksi tolak out sourcing.

Buruh membentangkan spanduk bertuliskan "Stop diskriminasi di tempat kerja" dalam aksinya.

Ratusan buruh saat bersiap menuju Istana Presiden untuk menuntut hak mereka.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan buruh kembali turun kejalan melakukan aksi di Bundaran Tugu Selamat Datang, Jakarta, Selasa, (7/10). Mereka menuntut untuk sebagai pekerja kontrak dan out sourcing di CNOOC Ses Ltd segera dihapuskan.

Sektor pertambangan MIGAS sebagai kontributor terbesar kedua terhadap APBN, namun menurut buruh faktanya pekerja sektor pertambangan hidup sengsara dan tanpa kepastian hubungan kerja. Sampai hari ini nasib mereka masih sebagai pekerja kontrak dan out sourching.

Pasal 66 UU No. 13 tahun 2003 sudah jelas mengatur pekerja out sourching dilarang dipekerjakan di bagian produksi, namun menurut buruh dalam faktanya pekerja PT. Mesco Sarana Nusantara dan PT. Geoservices dipekerjakan oleh CNOOC Ses Ltd di bagian produksi.

Dalam hal itu buruh seluruh pekerja di sektor pertambangan bergerak dan bangkit melawan mafia di sektor pertambangan migas agar tidak ada lagi pekerja di sektor pertambangan yang bekerja tanpa kepastian status hubungan kerja.

Sekitar lima ratus buruh berkumpul di bunderan tugu selamat datang Hotel Indonesia untuk melakukan longmarch menuju ke istana untuk meminta kepada pemerintah agar kepastian kerja para buruh diperhatikan.

Editor : Bayu Probo