Ratusan Jemaat Muslim Gelar Doa Bersama 10 Orang Pegowes Syiah Sampang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam ini, Kamis 20 Juni 2013, ratusan jemaat muslim menggelar doa bersama di Tugu Proklamasi, di Jakarta. Doa bersama untuk Indonesia Damai ini dihadiri jemaat dari berbagai daerah dari sekitar Jabodetabek. Komunitas peduli Syiah Sampang mengundang para habib Ulama se-Jabodetabek, yang memberikan dukungan bagi 10 orang Syiah Sampang, kegiatan ini diharapkan juga mengingatkan Pemerintah untuk melindungi warga, dan memberikan hak-hak konstitusionalnya. Oleh karenanya bersamaan dengan doa bersama ini juga disampaikan kronologis kejadian yang menimpa para jemaat muslim Syiah Sampang yang dievakuasi paksa dari GOR Sampang.
Kronologi Evakuasi Paksa Jemaat Muslim Syiah Sampang, keterangan dari Ahmad Hidayat.
Sebanyak 168 jiwa dari 68 KK, dengan 70 anak dengan 4 anak yg lahir di pengungsian setelah tinggal dengan terpaksa sekitar 9 Bulan 3 Minggu di GOR Sampang.
Pk. 14.20 Wib, jemaat dievakuasi paksa dengan diseret, walau berteriak dipaksa kendaraaan yg disiapkan Pemda Sampang.
Pk. 19.00 Tiba di Rusunawa kondisi hujan, mereka tadinya menolak masuk ke Rusunawa, mereka menyatakan penolakan dengan menggelar konperensi pers, tetapi akhirnya masuk mengingat kondisi kesehatan anak-anak mereka.
Pk. 20.00 Makanan tersedia bagi para jemaat, setelah sepanjang perjalanan mereka tidak ada makanan.
Ahmad Hidayat juga memprotes kebohongan publik Gubernur Jawa Timur yang menyatakan relokasi diterima oleh warga, yang benar adalah relokasi ditolak oleh warga dan tidak ada persetujuan warga. “Ini bohong, relokasi ditolak oleh warga, buktinya warga diseret, warga dipaksa, dibuat sedemikian rupa agar secara terpaksa mengikuti kehendak pemerintah.” Ahmad Hidayat, Sekjen Ahlul Bait Indonesia, menyampaikan harapan para pengungsi adalah kembali ke kampung halaman mereka sesuai adat budaya Madura. “Pengungsi Jemaat Muslim Syiah Sampang, telah rartusan tahun sebagai penghuni Desa Karang Gayam dan Bluuran, mereka harusnya diayomi oleh negara dan undang-undang,” tegas Ahmad Hidayat.
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...