Warga Syiah Menuntut Janji SBY

Sebanyak sepuluh warga kelompok Muslim Syiah melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jumat (21/6) menuntut SBY menepati janjinya dalam toleransi antar umat beragama. (Foto-foto : Dedy Istanto).

Warga Syiah menggelar aksi damai di depan Istana Negara yang tidak diperbolehkan oleh aparat keamanan karena masalah perizinan.

Seorang anggota Aliansi Solidaritas Syiah Sampang menunjukan surat izin yang menurut aparat keamanan belum menerima sampai akhirnya aksi damai tidak diperbolehkan.

Selama 16 hari warga Syiah Sampang bersepeda gowes untuk kemanusiaan meminta perlindungan kepada Negara bagi warga Syiah lainya yang direlokasi dari GOR Sampang kemarin.

Sepuluh warga Syiah berorasi menolak relokasi di Tugu Selamat Datang Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aliansi Solidaritas Syiah Sampang melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jumat (21/6). Sebanyak sepuluh warga kelompok Syiah yang bersepeda (Gowes Kemanusiaan sejauh 850 kilometer) dari Surabaya menuju Jakarta ini menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menepati janjinya seperti yang diucapkan dalam pidato ketika menerima penghargaan dari Appeal of Conscience Foundation.

Ketika itu, Presiden berjanji tidak mentolerir setiap bentuk kekerasan dari kelompok manapun dengan mengatasnamakan agama dan akan menjaga kerukunan.

Mereka juga meminta Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sampang bertanggung jawab dan mengembalikan pengungsi Syiah ke rumah mereka serta memastikan jaminan keamanannya. Kelompok ini juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung pengembalian pengungsi Syiah Sampang ke tempat tinggalnya.

Dalam aksinya warga kelompok Syiah tidak di perbolehkan oleh aparat keamanan berorasi di depan Istana Negara karena masalah perizinan. Sampai proses negosiasi berlangsung hal tersebut tidak dapat diizinkan, akhirnya warga Syiah pun bersepeda menuju Bunderan Tugu Selamat Datang di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.

Editor : Sabar Subekti