Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 12:49 WIB | Rabu, 17 September 2014

Ratusan Karyawan PT Merpati Tuntut Gaji

Ratusan Karyawan PT Merpati Tuntut Gaji
Ratusan karyawan PT Merpati menggelar aksi unjuk rasa menuntut gaji dan tunjangan hari raya selama sembilan bulan yang belum dibayar. Aksi ini merupakan hari kedua setelah kemarin di gedung DPR. Unjuk rasa menuntut gaji para karyawan tersebut hingga siang ini masih berlangsung di seberang Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (17/9) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Ratusan Karyawan PT Merpati Tuntut Gaji
Dua karyawan PT Merpati saat berunjuk rasa di seberang Istana Negara menuntut pembayaran gaji dan THR yang belum dibayar selama sembilan bulan.
Ratusan Karyawan PT Merpati Tuntut Gaji
Salah satu karyawati PT Merpati saat ikut serta berunjuk rasa menuntut pembayaran gaji dan THR yang belum dibayarkan selama sembilan bulan kerja.
Ratusan Karyawan PT Merpati Tuntut Gaji
Para karyawan PT Merpati saat menggelar aksi di seberang Istana Negara menuntut pembayaran gaji mereka yang belum dibayar selama sembilan bulan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan karyawan PT Merpati berunjuk rasa tuntut gaji selama sembilan bulan kerja. Unjuk rasa menuntut pembayaran gaji serta tunjangan hari raya (THR) yang belum terbayar membuat sejumlah karyawan digelar di seberang Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).

Demonstrasi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga siang ini masih berlangsung di seberang Istana Negara. Aksi ini merupakan aksi hari kedua setelah sebelumnya pada Selasa (16/9) para karyawan tersebut juga menggelar aksi serupa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI).

Dalam orasinya para karyawan meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan nasib para karyawan PT Merpati yang selama sembilan bulan belum dibayar gajinya. Para karyawan juga meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bertanggung jawab.

Selain itu para perwakilan PT Merpati juga mendatangi kantor Sekretariat Negara (Setneg) untuk berdialog langsung membahas nasib mereka.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home