Ratusan Mahasiswa Papua Barat Demo Minta Kebebasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diamankan polisi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Selasa (1/12). Ratusan mahasiswa diamankan usai menggelar aksi meminta kebebasan dan hak menentukan sebagai solusi demokrasi bagi rakyat Papua Barat.
Para mahasiswa dibawa Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya untuk dimintai keterangan setelah bentrok dengan aparat polisi yang sudah berjaga-jaga sejak pagi. Sementara puluhan mahasiswa lainnya sampai dengan siang tadi masih berorasi di sekitar kawasan bundaran Tugu Selamat Datang meminta rekan-rekannya untuk dilepaskan.
Aksi demontrasi ratusan mahasiswa Papua menuntut menarik militer baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari seluruh wilayah Papua. Segera menghentikan pengiriman militer TNI dan Polri ke Papua dan menarik segala produk politik diantara pemekaran serta referendum.
Deklarasi negara Papua Barat sejak 1 Desember 1961 nyatanya tidak diakui oleh Indonesia dengan beberapa klaim yang tidak mendasar sama sekali. Wujud dari tindakan Indonesia yang tidak mengakui pembentukan negara Papua dilakukan dengan invasi militer dengan dikeluarkannya Tiga Komando Rakyat (Trikora).
Walau Indonesia berhasil mengagalkan berdirinya negara Papua dan memaksa rakyat Papua untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), perjuangan untuk mewujudkan terbentuknya sebuah negara Papua tidak akan surut. Persoalan yang dihadapi rakyat Papua saat ini bukanlah persoalan kesejahteraan, dan kesenjangan sosial atau ketidaksetaraan ekonomi, tapi yang menjadi dasar persoalan rakyat Papua saat ini adalah identitas rakyat Papua sebagai sebuah bangsa yang tidak dapat diselesaikan dengan berbagai kebijakan negara Indonesia di tanah Papua.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...