Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:28 WIB | Minggu, 29 September 2024

Ratusan Orang Lebanon Menyeberang ke Suriah

Hizbullah sebut Israel menyebarkan selebaran dengan barcode yang "sangat berbahaya."
Orang-orang duduk dengan barang-barang mereka di belakang truk saat mereka tiba di kota pesisir Naameh, selatan ibu kota Lebanon, Beirut, pada 24 September 2024. (Foto: AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 500 orang telah menyeberang dari Lebanon ke Suriah yang dilanda perang, seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan kepada AFP pada hari Selasa (24/9), melarikan diri dari pemboman Israel yang paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel berperang yang menghancurkan pada tahun 2006.

"Sekitar 500 orang menyeberangi perbatasan melalui penyeberangan Qusayr dan Dabousiya antara pukul 16:00 sore (13:00 GMT) dan tengah malam" pada hari Senin (23/9), pejabat keamanan tersebut mengatakan, meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

"Kendaraan masih menyeberang pada dini hari, dengan orang-orang menuju rumah teman dan kenalan di pedesaan Homs dan di kota Homs," katanya.

Kelompok Hizbullah Lebanon telah bertempur bersama pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam perang saudara di negara itu dan memiliki pengaruh di kedua sisi perbatasan.

Sopir taksi Osama Bilal, yang sering mengantar pelanggan melintasi perbatasan, mengatakan ia melihat puluhan mobil dengan plat nomor Lebanon penuh sesak dengan penumpang dan barang-barang mereka di perlintasan perbatasan Masnaa.

Perlintasan itu terletak di jalan menuju Damaskus dari Lembah Bekaa di timur Lebanon, benteng Hizbullah yang digempur oleh serangan Israel pada hari Senin (23/9).

Firas Makki, yang melarikan diri dari distrik Baalbek, benteng Hizbullah, termasuk di antara mereka yang mencari perlindungan di seberang perbatasan. "Tidak ada kota di daerah Baalbek yang tidak menjadi sasaran," katanya, seraya menambahkan keluarganya sedang menuju ke rumah kerabatnya di Damaskus.

“Sebagian besar pria tetap tinggal, tetapi kami pergi bersama para perempuan dan anak-anak karena mereka adalah prioritas kami dan anak-anak sangat ketakutan,” katanya.

Pengeboman hebat yang menewaskan lebih dari 550 orang telah membangkitkan kenangan menyakitkan tentang perang terakhir Hizbullah dengan Israel pada tahun 2006 yang berlangsung lebih dari sebulan.

Menurut data Perserikatan Bangsa-bangsa, diperkirakan 250.000 warga Lebanon melarikan diri ke Suriah pada tahun 2006, dengan sekitar 70.000 di antaranya menuju negara ketiga. “Apa yang kami alami selama perang (2006) tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kami lihat kemarin dalam satu hari,” katanya.

Selebaran Peringatan dari Israel

Hizbullah mengatakan pada hari Selasa (24/9) bahwa Israel menyebarkan selebaran dengan barcode yang "sangat berbahaya" ke lembah Bekaa di Lebanon.

Kelompok tersebut memperingatkan penduduk untuk tidak membuka barcode atau membagikannya dengan orang lain karena hal ini berisiko "menghapus semua informasi" di ponsel mereka dan "membahayakan" keselamatan mereka.

Gambar yang beredar di media sosial pada hari Senin (23/9) menunjukkan selebaran dengan barcode yang disebarkan oleh militer Israel. Selebaran tersebut menyerukan warga untuk mengungsi dari daerah tempat Hizbullah menyimpan senjata di Lembah Bekaa.

Israel telah mengeluarkan seruan serupa pada hari Senin untuk penduduk di Lebanon selatan dan Beirut. (AFP/ Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home