Ratusan Orang Terinfeksi COVID-19 di Dua Penjara China

BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Virus corona telah menginfeksi ratusan orang di penjara China, kata pihak berwenang pada hari Jumat (21/2), yang berkontribusi pada lonjakan jumlah kasus yang dilaporkan di luar pusat wabah di  Provinsi Hubei. Hal itu juga termasuk 100 kasus lainnya di Korea Selatan.

Diketahui 234 kasus infeksi virus yang dinamai COVID-19 di antara para tahanan di luar Hubei. Laporan baru itu mengakhiri 16 hari berturut-turut penurunan jumlah kasus baru di China, di luar Hubei.

Televisi pemerintah mengutip pernyataan penguasa Partai Komunis yang mengatakan bahwa wabah itu belum memuncak, dan lebih dari 30 kasus ditemukan sebuah rumah sakit di Beijing. Total kasus di ibu kota itu mencapai 396 orang dengan empat kematian. Sedangkan di seluruh China kasus terinfeksi mencapai 75.400 dan 2.236 kematian.

Kasus ditemukan di dua penjara di luar Hubei, yaitu di Provinsi Shandong dan Zhejiang, merupakan 258 kasus yang baru dikonfirmasi di. Pihak berwenang mengatakan pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas wabah telah dipecat dan pemerintah telah mengirim tim untuk menyelidikinya.

Hubei juga melaporkan 271 kasus di penjara. Pejabat provinsi tidak mengatakan kapan mereka didiagnosis. Data hari Jumat menunjukkan daratan China memiliki 889 kasus baru yang dikonfirmasi dan 118 kematian, dengan yang terbanyak di Wuhan.

Virus itu telah muncul di 26 negara dan wilayah di luar daratan China. Korea Selatan adalah daerah terbanyak kasus dikonfirmasi dengan 100 kasus baru menjadikan totalnya menjadi 204, sebagian besar di Daegu, sebuah kota berpenduduk 2,5 juta.

Pusat infeksi lain adalah kapal pesiar Diamond Princess yang berada di bawah karantina di Jepang sejak 3 Februari. Jepang melaporkan kematian dua penumpang pada hari Kamis, kematian pertama dari kapal di mana lebih dari 630 kasus merupakan kelompok infeksi terbesar di luar China. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti