Ratusan Ribu Gabung Unjuk Rasa di Istanbul, Turki, Dukung Wali Kota Yang Dipenjara
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Ratusan ribu pengunjuk rasa kembali berkumpul di Istanbul pada hari Sabtu (29/3) untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap wali kota Istanbul, Turki yang dipenjara dan menuntut pembebasannya.
Partai oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik (CHP) mengorganisasi demonstrasi tersebut, yang merupakan yang terbaru dalam serangkaian protes yang mengakibatkan ratusan penahanan dan telah meningkatkan tekanan pada pemimpin lama negara itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Wali kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, pesaing utama Erdogan, ditahan pada tanggal 19 Maret atas tuduhan korupsi dan terorisme yang oleh banyak orang dianggap bermotif politik. Pemerintah menegaskan bahwa peradilan bersifat independen dan bebas dari campur tangan politik.
Penahanannya, dan kemudian penangkapan resmi atas tuduhan korupsi pada tanggal 23 Maret, memicu protes nasional meskipun ada larangan berkumpul, tindakan keras polisi, dan tuntutan hukum oleh pihak berwenang.
“Mereka telah menahan ratusan anak-anak kami, ribuan pemuda kami... menangkap ratusan dari mereka,” kata pemimpin CHP, Ozgur Ozel, kepada para pengunjuk rasa. “Mereka hanya punya satu tujuan dalam pikiran: mengintimidasi mereka, membuat mereka takut, memastikan mereka tidak akan pernah keluar lagi.”
Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya, mengatakan pada hari Kamis (27/3) bahwa hampir 1.900 orang telah ditahan sejak 19 Maret, dan media pro pemerintah melaporkan pada hari Jumat (28/3) bahwa jaksa penuntut umum telah meminta hingga tiga tahun penjara untuk 74 tahanan.
Polisi menjaga jarak pada demonstrasi hari Sabtu tanpa ada penangkapan baru yang dilaporkan. Ozel menyerukan pembebasan segera Imamoglu, serta tahanan politik lainnya termasuk Selahattin Demirtas, mantan kandidat presiden dan pendiri Partai Kesetaraan Rakyat dan Demokrasi yang pro-Kurdi, atau DEM. "Di Turki, kami membayangkan para kandidat presiden tidak akan dipenjara," imbuh Ozel.
Pekan lalu, beberapa jam setelah ia resmi ditangkap, Wali Kota Imamoglu memenangkan pemilihan pendahuluan simbolis untuk menjadi kandidat CHP dalam pemilihan presiden yang saat ini dijadwalkan pada tahun 2028, tetapi kemungkinan akan berlangsung lebih awal.
Ozel mencatat bahwa mereka akan mulai mengumpulkan tanda tangan untuk pembebasan Imamoglu dan juga untuk menuntut pemilihan umum lebih awal.
Pembicara lain pada rapat umum hari Sabtu termasuk Dilek Imamoglu, istri wali kota yang dipenjara, serta Wali Kota Ankara, Masur Yavas, tokoh penting CHP lainnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Gempa Magnitudo 6.0 Guncang Wanokaka, NTT
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah dae...