Ratusan Ribu Warga Jerman Demonstrasi Tolak Perdagangan Bebas UE-AS
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Ratusan ribu orang turun ke jalan di Berlin pada hari Sabtu (10/10) sebagai protes terhadap rencana kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Amerika Serikat yang mereka katakan anti-demokrasi dan akan menurunkan keamanan dan ketahanan pangan, tenaga kerja serta standar lingkungan.
Penyelenggara unjuk rasa itu - sebuah aliansi kelompok-kelompok lingkungan, amal dan partai-partai oposisi - mengatakan 250.000 orang mengambil bagian dalam aksi yang menentang perdagangan bebas dengan Amerika Serikat dan Kanada itu.
"Ini adalah protes terbesar yang pernah terjadi selama bertahun-tahun," kata Christoph Bautz, direktur gerakan warga Campact, kepada pengunjuk rasa dalam pidatonya.
Seorang juru bicara polisi memperkirakan 100.000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi yang sejauh ini berlangsung aman. Ada 1.000 petugas polisi yang bertugas mengawal aksi tersebut.
Oposisi terhadap pakta perdagangan bebas yang dikenal sebagai Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP) telah meningkat selama tahun-tahun terakhir di Jerman. Para pengeritik takut pakta ini akan menyerahkan kekuasaan terlalu banyak kepada perusahaan multinasional besar dengan mengorbankan konsumen dan pekerja.
"Apa yang paling mengganggu saya adalah saya tidak ingin semua hukum konsumen kami jadi melunak," kata Oliver Zloty kepada Reuters TV. "Dan saya tidak ingin ada kediktatoran yang dilakukan perusahaan."
Dieter Bartsch, wakil pemimpin kelompok parlemen untuk partai kiri, yang mengambil bagian dalam aksi mengatakan ia prihatin dengan kurangnya transparansi seputar pembicaraan.
"Kami pasti perlu tahu apa yang seharusnya diputuskan," katanya.
Pemerintah Angela Merkel sendiri kini mulai mendukung kelompok yang pro pakta perdagangan bebas ini dengan mengatakan akan menciptakan pasar 800 juta penduduk yang berfungsi sebagai penyeimbang kekuatan ekonomi Tiongkok.
Dalam sebuah iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar Jerman, pada hari Sabtu, Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel menepis keresahan yang disuarakan para penentang.
"Kita akan memiliki kesempatan untuk menetapkan standar baru dan baik untuk meningkatkan perdagangan global. Dengan ambisius, standar untuk lingkungan dan konsumen dan dengan kondisi yang adil untuk investasi dan pekerja. Ini harus menjadi tujuan kita," tulis Gabriel.
Sementara itu kalangan bisnis berharap kesepakatan perdagangan itu akan memberikan lebih dari US$ 100 miliar keuntungan ekonomi di kedua sisi Atlantik.
"Sebuah kesepakatan perdagangan bebas yang adil dan komprehensif meningkatkan pertumbuhan dan kemakmuran di Eropa. Kita harus secara aktif berpartisipasi dalam aturan untuk perdagangan dunia mendatang," Ulrich Grillo, kepala Federasi industri Jerman, (BDI) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...