Ratusan Ribu Warga Venezuela ke Kolombia Beli Makanan dan Obat
SAN ANTONIO, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 120.000 warga Venezuela, pada hari Minggu (17/7), kembali membanjiri kota Cucuta di Kolombia, mengambil kesempatan dari pembukaan sementara perbatasan untuk membeli makanan dan obat-obatan karena kelangkaan di dalam negeri.
Perbatasan di San Antonio del Tachira yang terhubung dengan dua jembatan internasional itu dibuka pada pagi hari tanpa pembatasan, meski ada pemeriksaan kartu identitas.
Otoritas dari Garda Nasional Venezuela, kepolisian dari kedua negara dan otoritas konsuler dikerahkan untuk membantu mengawasi kedatangan orang-orang, yang melebihi 100.000 orang pada Minggu sore sedangkan hari Sabtu mencapai 44.000 orang, menurut estimasi resmi Kolombia.
Menteri Pertahanan Kolombia Luis Carlos Villegas mengumumkan bahwa konvoi khusus akan tiba di Cucuta pada Minggu malam untuk memasok kembali barang-barang pokok di kota itu.
Pemerintahan sosialis Presiden Venezuela Nicolas Maduro membuka kembali perbatasan itu pada Sabtu, sehari lebih awal dari rencana.
Maduro memerintahkan penutupan perbatasan pada Agustus 2015 setelah terduga unit paramiliter Kolombia menyerang patroli militer Venezuela, melukai tiga orang dan meningkatkan ketegangan antara kedua pemerintahan.
Pemerintah Venezuela menutup semua penyeberangan di sepanjang perbatasan sejauh 2.219 kilometer terutama untuk menghentikan penyelundupan produk bersubsidi. Orang-orang membeli makanan bersubsidi dan bahan bakar minyak di Venezuela dan menjualnya di Kolombia dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Kelangkaan ini terus meningkat di Venezuela menyebabkan inflasi hingga mencapai tiga digit. Sementara kebijakan pengendalian mata uang telah menyebabkan keterbatasan impor dan investasi serta kemerosotan harga minyak dunia menyebabkan jatuhnya pendapatan untuk belanja pemerintah. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...