Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Melki 07:09 WIB | Rabu, 08 Januari 2025

Ratusan Ternak Trenggalek Terjangkit PMK

Petugas memeriksa kondisi sapi yang diduga terjangkit wabah PMK di salah satu kandang sapi warga di Trenggalek. HO-Gandi

TRENGGALEK, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 200 ekor ternak sapi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dilaporkan terjangkit wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) dengan 10 ekor di antaranya mati karena kondisi memburuk dan tak segera tertangani.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Selasa (7/1), mengungkapkan, peningkatan kasus PMK signifikan terjadi sejak akhir Desember 2024.

“Pada minggu terakhir 2024 terdapat 79 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK. Semua telah diobati, tetapi angka kesembuhan belum mencapai 100 persen,” katanya.

Dari jumlah itu, 15 ekor sembuh, tiga ekor dipotong paksa, lima ekor dijual, tiga ekor mati, dan 53 ekor masih sakit.

Namun, jumlah kasus kembali melonjak pada awal 2025 dengan tambahan 156 kasus baru.

"Sebanyak sembilan ekor sembuh, dua dipotong paksa, enam dijual, tujuh mati, dan 132 masih sakit," jelasnya.

Dengan demikian, total kasus PMK di Trenggalek mencapai 235 ekor, terdiri atas 24 ekor sembuh, lima dipotong paksa, 11 dijual, dan 185 ekor sakit.

Ririn menambahkan, pihaknya terus mengintensifkan edukasi untuk mencegah penyebaran PMK sembari menunggu distribusi vaksin dari Kementerian Pertanian dan pemerintah provinsi.

"Anggaran daerah untuk vaksinasi sangat terbatas, sehingga kami mengandalkan bantuan vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi. Sementara itu, kami mengimbau peternak untuk melakukan vaksinasi mandiri jika memungkinkan," ujarnya.

Langkah pencegahan lain yang dilakukan adalah memperketat pengawasan lalu lintas ternak di wilayah Trenggalek.

Peternak juga diimbau lebih selektif dalam membeli hewan ternak dengan memastikan kelengkapan dokumen seperti surat keterangan kesehatan hewan, sertifikat veteriner, dan bukti vaksinasi.

"Peternak harus memastikan ternak yang dibeli tidak langsung disatukan dengan hewan lain. Pisahkan selama 14 hari di kandang terpisah untuk mencegah potensi penularan," pungkasnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home