Rektor UNEJ Buat Kebijakan Pencegahan Dini COVID-19
JEMBER, SATUHARAPAN.COM – Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna membuat kebijakan dengan menerbitkan surat edaran tentang pencegahan dini penularan coronavirus diseases (COVID-19) di kampus setempat, seiring dengan merebaknya wabah corona yang mulai terjadi di Indonesia sejak 1 Maret 2020.
"Kami mengimbau sivitas akademika untuk menangguhkan perjalanan ke luar negeri untuk keperluan yang dapat ditunda, terutama di negara-negara terdampak COVID-19," katanya seperti dalam surat edaran yang diterima Antara di Jember, Jawa Timur, Kamis (5/3).
Untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan Unej yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri terutama beberapa negara yang terkonfirmasi terdapat pasien positif corona, harus membatasi interaksi (self isolated) dengan sivitas akademika kampus setempat, maupun anggota keluarga/rumah tangga selama 14 hari sejak kepulangannya ke Indonesia.
Dalam surat edaran itu disebutkan perjalanan ke luar negeri yang dimaksud adalah negara Tiongkok, Korea, Jepang, Singapura, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, India, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Prancis, dan Mesir.
"Jika dalam 14 hari tersebut, mahasiswa atau dosen yang baru pulang dari luar negeri mengalami demam, batuk, pilek, sesak, dan lainnya, maka dimohon untuk segera periksa ke Unej Medical Center (UMC) dan mengirimkan hasil check up via email," katanya.
Selain itu, civitas akademika diimbau untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga rutin.
"Kemudian meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan dan menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar," katanya.
Iwan menjelaskan, Unej secara aktif akan melakukan kewaspadaan influenza termasuk SARS dan COVID-19 di unit kerja masing-masing dengan melakukan penyehatan informasi (literasi kesehatan) tanpa membuat panik, kemudian mendirikan pojok info COVID-19 di Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Lantai 1.
"Kami juga imbau pihak fakultas menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun di setiap ruangan tempat-tempat strategis, dan pihak petugas kebersihan lebih sering membersihkan tempat-tempat yang sering terpegang seperti meja, pintu, jendela, papan tombol lift, pegangan tangga, dan lain-lain dengan cairan disinfektan," katanya.
Sementara, salah satu dosen Fakultas Kedokteran Unej yang baru pulang dari Australia tiga hari lalu juga diminta membatasi interaksi untuk bertemu dengan civitas akademika di kampus setempat selama 14 hari, yang merupakan masa inkubasi COVID-19 untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...