Rela Mati, Satpam Gereja Pakistan Selamatkan Umat dari Bom
LAHORE, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kisah dramatis penyelamatan umat Nasrani dari bom bunuh diri terjadi di salah satu Gereja Katolik yang ramai dikunjungi umat di Lahore, Pakistan.
Pekan lalu, seorang penjaga gereja berhasil mengorbankan hidupnya dalam peristiwa percobaan pembunuhan massal dengan bom bunuh diri besar-besaran di tempat ibadah.
Dua pengebom bunuh diri pada 15 Maret meledakkan diri di dekat Gereja Katolik St. John dan Gereja Kristen Protestan. Dalam serangan pada gereja, sekitar 17 orang tewas dan 70 lebih terluka.
Akash Bashir, penjaga keamanan heroik di Gereja St. Yohanes yang juga murid Don Bosco Technical Centre (DBTC) yang berlokasi di Youhannabad berdiri bersama-sama dengan satpam yang lain di gerbang utama gereja. Ia tengah memeriksa orang-orang yang masuk gereja.
Saat itu, teroris mendekati pintu masuk. Mereka berusaha melewati pintu penjagaan. Ketika Akash menghentikan upayanya, ia melihat ada bahan peledak yang disembunyikan di bawah jaket teroris itu.
Akash lalu mencengkeram dua teroris itu, namun naas bagian bawah tubuhnya meledak dalam ledakan itu. Aksinya ini telah menyelamatkan nyawa banyak orang.
Pemakaman Akash Bashir dan korban lain dilaksanakan pada 17 Maret.
Dalam pemakaman, Ayah Akash mengatakan bahwa yang baru berusia 19 tahun selalu bercita-cita untuk menjadi orang besar.
“Ibunya pernah memintanya untuk berhenti di depan pintu gerbang gereja. Dia menjawab bahwa dia ingin membuat orang lebih aman dan tidak peduli untuk hidupnya sendiri,” kata ayah Akash. Dia mengatakan bahwa Akash dan pengorbanannya telah diingat oleh banyak orang.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...