Remaja Yang Merekam Kematian Floyd dapat Penghargaan PEN America
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Remaja yang merekan kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis pada bulan Mei akan dihormati pada Desember oleh PEN America, organisasi sastra dan hak asasi manusia.
Darnella Frazier, remaja itu, akan menerima PEN / Benenson Courage Award. “Dengan sebuah ponsel dan keberanian belaka, Darnella mengubah jalannya sejarah di negara ini, memicu gerakan berani menuntut diakhirinya rasisme anti kulit hitam sistemik dan kekerasan di tangan polisi,” kata CEO PEN America, Suzanne Nossel, dalam pernyataannya hari Selasa (27/10).
Frazier yang berusia 17 tahun dan akan berbagi Penghargaan Keberanian dengan Marie Yovanovitch, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Ukraina yang diusir oleh pemerintahan Trump.
Karena pandemi virus corona, PEN telah menunda gala tahunannya dari tanggal 19 Mei, enam hari sebelum kematian Floyd, hingga 8 Desember, dan akan menjadi tuan rumah acara online.
"Darnella Frazier menerima banyak kritik setelah merilis video tersebut," kata Nossel kepada The Associated Press. “Orang-orang menuduhnya terlibat demi uang, atau terkenal, atau bertanya mengapa dia tidak ikut campur. Dan dibiarkan begitu saja. Kami ingin kembali dan mengenali, serta meningkatkan tindakan tunggal ini."
Orang lain yang dihormati oleh PEN pada bulan Desember nanti termasuk penulis dan musisi Patti Smith dan pembangkang Chuna, Xu Zhiyong.
Editor : Sabar Subekti
Rusia Hadapi Masalah Ekonomi Yang Berat di Tengah Perang Ukr...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Inflasi yang membandel, biaya pinjaman yang selangit, risiko kebangkrutan, d...