Restoran Apung Jumbo Hong Kong Terbalik di Laut
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Jumbo Floating Restaurant yang ikonik di Hong Kong terbalik di Laut China Selatan, kurang dari sepekan setelah ditarik dari kota, kata perusahaan induknya, hari Senin (20/6).
Restoran mengalami "kondisi buruk" pada hari Sabtu (18/6)saat melewati Kepulauan Xisha, juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel, di Laut China Selatan, dan air masuk ke kapal dan mulai miring, menurut Aberdeen Restaurant Enterprises Ltd.
Perusahaan mengatakan tidak ada yang terluka, tetapi upaya untuk menyelamatkan kapal gagal dan terbalik pada hari Minggu (19/6).
"Karena kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, (itu membuatnya) sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan," katanya dalam sebuah pernyataan. Dikatakan perusahaan “sangat sedih dengan kecelakaan ini.”
Restoran Terapung Jumbo, yang panjangnya hampir 80 meter (260 kaki), telah menjadi landmark di Hong Kong selama lebih dari empat dekade, menyajikan masakan Kanton kepada lebih dari tiga juta tamu termasuk Ratu Elizabeth II dan Tom Cruise.
Restoran itu ditutup pada tahun 2020 karena pandemi dan memberhentikan semua stafnya. Aberdeen Restaurant Enterprises mengatakan restoran itu menjadi beban keuangan bagi pemegang sahamnya, dengan jutaan dolar Hong Kong dihabiskan untuk inspeksi dan pemeliharaannya meskipun tidak beroperasi.
Restoran itu ditarik pada hari Selasa lalu. Perusahaan mengatakan berencana untuk memindahkannya ke lokasi yang lebih murah di mana pemeliharaan dapat dilakukan.
Dikatakan bahwa sebelum keberangkatannya, kapal telah diperiksa secara menyeluruh oleh insinyur kelautan, dan semua persetujuan yang relevan telah diperoleh. "Perusahaan sekarang mendapatkan rincian lebih lanjut dari kecelakaan itu dari perusahaan penarik," kata pernyataan itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...