Restoran Chipotle Buka Gerainya Setelah Wabah E Coli
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Jaringan restoran makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) Chipotle Mexican Grill mengumumkan pada hari Selasa (10/11) pihaknya akan membuka kembali 43 gerai di Northwest yang sementara ditutup setelah wabah bakteri Escherichia coli, yang biasa disingkat E coli, membuat pelanggannya jatuh sakit.
“Beberapa pejabat departemen kesehatan menyimpulkan bahwa tidak ada risiko berkelanjutan dari insiden ini. Chipotle sudah mengambil langkah penting untuk memastikan bahwa makanan mereka sangat aman,” menurut pernyataan perusahaan itu.
Total 43 restoran di kawasan Seattle, Washington, dan Portland, Oregon, akan dibuka dalam beberapa hari mendatang “dengan bahan baru yang segar” setelah sanitasi dan pelatihan staf untuk meningkatkan prosedur penanganan makanan, kata Chipotle.
Puluhan orang dikabarkan jatuh sakit karena infeksi E coli setelah makan di restoran Chipotle di dua negara bagian, dan beberapa dari mereka bahkan dirawat di rumah sakit. Namun, tidak ada laporan korban jiwa.
Chipotle menutup restorannya pada awal bulan ini demi melindungi konsumen dan bekerja sama dengan pejabat departemen kesehatan untuk mencari tahu wabah tersebut. Mereka menduga hal tersebut terjadi karena kontaminasi bakteri E coli yang bisa menyebabkan diare dan kram perut yang bisa berlangsung hingga tujuh hari.
Pejabat departemen kesehatan dan Chipotle tidak menemukan kaitan antara wabah tersebut dengan salah satu bahan.
Jaringan restoran itu terkenal menyediakan “makanan dengan integritas” dan menghindari bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik.
Chipotle -- didirikan di Denver, Colorado, pada 1993 -- memiliki lebih dari 1.900 gerai, terutama di AS. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...