Restoran Pajang 'Sorry no Muslims' Tuai Kontroversi
BRISBANE, SATUHARAPAN.COM - Sebuah restoran di kota Longreach, Australia yang memasang tulisan "sorry no Muslims" menuai kontroversi. Longreach adalah sebuah kota kecil, sekitar 1.177 km dari ibu kota Queensland, Brisbane.
Seperti dilaporkan Radio Australia Selasa (23/12), Jumat kemarin, sebuah restoran bernama Eagles Nest Bar dan Grill memasang tulisan di luar restoran mereka.
Tulisannya berbunyi "2000 tahun lalu, Yesus menjadi pemberitaan karena mengubah air menjadi anggur.. tradisi berlanjut. Kami mengubah uang menjadi bir (sorry no Muslims)."
Seseorang yang kemudian melihat gambar tersebut, memasang di halaman Facebooknya.
"Sedikit terkejut dengan tanda "sorry no Muslims". maksudnya apa ya?" kata penulisnya Helen Day.
Gambar ini kemudian menimbulkan debat panjang di halaman Facebook restoran tersebut, ada yang memuji, dan banyak juga yang mengecam.
Menurut pemilik restoran, tanda itu dipasang selama sekitar sembilan jam.
"Selama 24 jam terakhir, di restoran dan rumah, saya mendapatkan lebih dari 200 telepon." kata John Hawkes pemilik restoran.
"Sementara sebagian besar mendukung adanya kebebasan berbicara dan rasa patriotis, tapi kami juga menerima banyak telepon bernada ancaman. Untuk ini saya ingin meminta maaf kepada keluarga saya." tambah Hawkes.
Wali kota Longreach, Joe Owens mengatakan bahwa tanda yang dipasang restoran tersebut bukanlah sesuatu yang mendapat dukungan dari mayoritas penduduk setempat.
Joe Owens mengatakan pemasangan tulisan dan kontroversi yang muncul merupakan suatu musibah.
"Longreach adalah kota yang menerima semua orang dari semua ras dan agama." katanya.
"Sangat disayangkan hal muncul dari seseorang." (abc.net.au)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...