Restoran Waralaba di Vatikan Tuai Reaksi Beragam
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Dibukanya sebuah restoran waralaba tingkat dunia, McDonald’s, di tempat yang disakralkan umat Katolik di dunia, Vatikan, pada pekan lalu, menuai reaksi beragam dari penduduk ibu kota Italia, Roma.
Seperti diberitakan Catholic News Agency, pada hari Rabu (4/1) sejumlah warga Roma menyatakan suka cita di media sosial dengan keberadaan restoran baru itu, mencatat bahwa wilayah di sekitar Vatikan sesungguhnya sudah dipenuhi dengan restoran yang bertarif mahal untuk wisatawan, dan menyarankan McDonald's sebenarnya bisa lebih bijaksana.
Sementara itu terdapat sejumlah orang yang merasa khawatir dengan perubahan identitas budaya daerah tersebut. Presiden emeritus dari “Pontifical Academy for Life” atau Akademi Kepausan untuk Kehidupan, Kardinal Elio Sgreccia, adalah orang yang sangat vokal karena beberapa hari menjelang pembukaan restoran waralaba tersebut, dia menyebut McDonald’s sebagai sebuah hal yang kontroversial. “Keputusan yang sesat,” kata Elio Sgreccia.
Sgreccia berbicara kepada media Italia, La Repubblica pada bulan Oktober, yang mengatakan McDonald’s begitu dekat dengan Vatikan sama sekali tidak menghormati tradisi arsitektur kota Roma.
Dia menyebut kesepakatan tersebut adalah keputusan bisnis yang mengabaikan tradisi kuliner dari restoran Romawi.
Nama restoran waralaba tersebut diplesetkan oleh beberapa orang di sekitar tempat tersebut dari McDonald’s menjadi “McVatican.”
Restoran tersebut terletak di sebuah sudut di Vatikan, di persimpangan Borgo Pio dan Via del Mascheriny, hanya beberapa menit berjalan kaki dari Basilika Santo Petrus.
Setelah menerima banyak permintaan dari perusahaan yang berbeda untuk pindah ke tempat yang kosong, pihak yang mengawasi aset Vatikan, the Administration of the Patrimony of the Apostolic See (APSA) atau Administrasi Warisan Tahta Suci (APSA) memilih memberi sewa kepada McDonald's seharga 30.000 euro (Rp.401,150 miliar) per bulan. Keputusan itu diumumkan pada bulan Oktober 2016, presiden APSA, Kardinal Domenico Calcagno, mengatakan ia melihat tidak ada masalah dengan McDonald's.
Dia mengatakan kepada harian Italia, La Repubblica pada Oktober bahwa semuanya dilakukan dengan mematuhi hukum yang berlaku dan seluruh kegiatan yang dilakukan restoran tersebut tidak akan bertentangan dengan aturan yang ada saat ini, tradisi, dan kepentingan Takhta Suci.
Seperti diberitakan Reuters dan diberitakan kembali Catholic News Agency, McDonald’s menyatakan bahwa lokasi yang baru di Vatikan terletak di daerah wisata di luar Vatikan.
“Setiap kali McDonald's beroperasi di dekat tempat bersejarah di Italia, restoran ini telah sepenuhnya memperhatikan lingkungan sejarah," kata pernyataan resmi tersebut. (catholicnewsagency.com)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...