Reuni SMA Pangudi Luhur, Sama Rata Sama Rasa Tanpa Bullying
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tidak ada bullying (intimidasi) dari angkatan tua kepada yang lebih muda, serta tidak peduli jabatan yang tengah melekat saat ini, semua berkumpul kembali di sekolah tempat mereka bertumbuh pada zamannya dulu, dengan rasa dan kedudukan yang sama.
Begitulah suasana yang terlihat dari reuni akbar sekaligus peringatan 50 tahun Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik, Pangudi Luhur, yang diberi nama Lustrum X SMA Pangudi Luhur. Acara itu berlangsung di lokasi sekolah khusus putra tersebut yang berdiri sejak tahun 1965, di Jalan Brawijaya IV Nomor 47, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, hari Sabtu (17/10).
Saat membuka acara, salah satu pembaca acara, Imam Darto–alumni SMA Pangudi Luhur tahun 2000–menjelaskan Lustrum X SMA Pangudi Luhur merupakan puncak rangkaian kegiatan para alumni yang sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2014. Selain menjadi ajang berkumpul alumni SMA Pangudi Luhur yang telah lulus dari tahun 1968 hingga 2015, acara itu juga diharapkan menjadi momentum membangun kembali SMA Pangudi Luhur dengan langkah-langkah yang berorientasi pada tindakan dari jaringan alumni dan para pemangku kepentingan lainnya.
Darto menambahkan, Lustrum X SMA Pangudi Luhur bercita-cita memperbaiki wajah salah satu SMA khusus putra di Kota Jakarta itu. Terutama, mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa lulusan SMA Pangudi Luhur dapat bermanfaat bagi Republik Indonesia.
“Lustrum X SMA Pangudi Luhur diharapkan jadi momentum membangun kembali SMA Pangudi Luhur dengan langkah-langkah yang berorientasi pada tindakan dari jaringan alumni dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa lulusan SMA Pangudi Lulur dapat bermanfaat untuk Tanah Air tercinta, Indonesia, seperti di dalam lirik Mars Pangudi Luhur,” ucap sosok yang merupakan penyiar salah satu stasiun radio ternama itu.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Lustrum X SMA Pangudi Luhur, Suryo Susilo, mengharapkan acara yang diselenggarakan dapat menjadi langkah awal perubahan, mewujudkan SMA Pangudi Luhur yang baru dan kembali menjadi salah satu sekolah unggulan Provinsi DKI Jakarta. “Di samping bersenang-senang dalam acara ini, saya berharap kita bisa mewujudkan SMA Pangudi Luhur yang baru, kita harus bisa membawa nama baik korps Pangudi Luhur,” kata dia.
Menurut pria lulusan tahun 1977 itu, cita-cita tersebut hanya bisa diwujudkan dengan kekompakan para alumni SMA Pangudi Luhur, membantu bruder dan guru mendidik para siswa.
Kembali Jadi Unggulan
Selanjutnya, Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur, Titus Totok Tri Nugroho, mengaku bangga dan mengapresiasi seluruh alumni SMA Pangudi Luhur yang telah menorehkan prestasi dan berjaya dalam profesi masing-masing. Dalam perjalanan ke depan, dia berharap SMA Pangudi Luhur dapat kembali menjadi sekolah unggulan dan diperhitungkan oleh SMA di Provinsi DKI Jakarta lainnya.
Dia menambahkan, peringatan 50 tahun SMA Pangudi Luhur juga merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi dan introspeksi, di tengah keterpurukan prestasi SMA Pangudi Luhur saat ini. Sehingga, SMA Pangudi Luhur bisa bertransformasi menjadi lebih baik dan kembali melahirkan alumni-alumni berprestasi.
“Minimal, SMA Pangudi Luhur bisa kembali melahirkan para musisi unggul seperti di era tahun 90an. SMA Pangudi Luhur juga bisa kembali berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, seperti dalam turnamen olahraga bola basket ataupun sepak bola,” ucap Titus.
Bahkan, sosok yang baru menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur selama seminggu itu berharap, jumlah siswa SMA Pangudi Luhur dalam lima tahun ke depan dapat meningkat sekitar tiga kali lipat. “Semoga siswa yang ada pada saat ini 217 orang, dalam lima tahun ke depan yakni di tahun 2020 dapat menjadi 600 orang,” kata Titus.
Budaya Baru
Lustrum X SMA Pangudi Luhur ternyata tidak hanya melibatkan sosok-sosok yang telah menyelesaikan pendidikannya, acara itu juga menghadirkan siswa yang masih berjuang menuntut ilmu dan mengukir cita-cita di sekolah yang berlokasi di Kota Jakarta Selatan tersebut.
Bahkan, dalam acara itu para siswa SMA Pangudi Luhur sempat mendeklarasikan “Budaya Baru SMA Pangudi Luhur”, di mana terdapat lima nilai kehidupan yang akan berusaha mereka terapkan dalam menjalani hari-hari ke depan, yaitu kreatif, responsible, sportif, respect, dan brotherhood.
Deklarasi budaya baru itu juga dilakukan bersama peluncuran seragam baru SMA Pangudi Luhur. Seragam model polo shirt berwarna biru dengan lambang SMA Pangudi Luhur itu menambah daftar seragam siswa SMA Pangudi Luhur yang sebelumnya telah ada, yakni kemeja kotak-kotak berwarna hijau dan batik.
Lustrum X SMA Pangudi Luhur juga dihiasi dengan peluncuran berbagai komunitas baru, di antaranya PLtv dan PLerCord. Peluncuran PLtv ditandai dengan diputarnya sebuah video yang diharapkan bisa mengubah sikap dan perilaku demi menginspirasi masa depan lebih baik untuk Tanah Air. Sedangkan PLerCord adalah sebuah recording label dengan harapan bisa mengayomi seluruh alumni SMA Pangudi Luhur yang berkarier di dunia musik.
Editor : Sotyati
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...