Review Buku: Mendidik Anak dengan Hati
Melahirkan seorang anak tidak menjadikan seseorang menjadi orang tua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Buku “Mendidik Anak Dengan Hati” karya dari Konsultan Parenting dan Anak, Ellen Patricia, adalah buku panduan praktis bagaimana cara mendidik anak dengan hati. Buku ini ditujukan kepada para orangtua yang akan atau sedang mendidik anak.
Buku ini terbagi menjadi empat bagian: Pertama bagaimana menjadi orangtua, kedua mendukung perkembangan karakter anak, ketiga mendukung perkembangan sosial-emosional anak, dan keempat mendukung perkembangan kognitif anak. Kesemuanya itu menjadikan buku ini sebagai paket lengkap panduan bagaimana cara mendidik anak sejak balita hingga anak usia sekolah dasar.
Isinya dijelaskan dengan bahasa yang lugas dan ringan, membantu pembaca untuk mengerti semua istilah ilmiah yang tidak begitu lazim, tanpa perlu catatan kaki. Misalnya, kata “hypothepical deductive“ pada halaman 104, dijelaskan “mengambil kesimpulan yang tepat terhadap kondisi yang hipotetik atau rekaan, setelah mempertimbangkan berbagai aspek terkait.” Contoh lain, kata “movere” pada halaman 7, dijelaskan sebagai “akar kata emosi dari bahasa Latin”.
Selalu dimulai oleh kutipan-kutipan dari orang besar yang relevan dengan judul di tiap bagian, buku ini membantu para pembaca mendapatkan “muatan lebih" seputar tema yang akan dibahas. Seperti yang terdapat di hal 105, bagian ketiga buku tentang mendukung perkembangan anak dengan tema balita dan imajinasi. Tulisan dimulai dengan kutipan Albert Einstein “Logic will get you from A to Z, imagination will get you everywhere”.
Untuk buku dengan tema pendidikan, ini bukanlah yang pertama. Namun, buku yang membahas tentang pola pendidikan terhadap anak di tengah kemajuan teknologi seperti tontonan dan game elektronik, jadi salah satu nilai tambah buku ini. Di buku ini dijelaskan dengan mendalam bagaimana seharusnya orangtua menyikapi kemajuan teknologi (halaman 80, tentang balita dan tontonan elektronik).
“Selain pengulangan, kemiripan situasi tontonan dengan situasi yang dialami anak juga menolong untuk memahami tontonan. Itulah sebabnya mengapa anak cenderung lebih menyukai tontonan dengan tokoh dengan usia sebaya dengan mereka atau tokoh fantasi dengan karakter berbentuk benda atau hewan yang mudah mereka kenali (seperti anjing Goofy atau kereta api Thomas). Anak juga lebih menyukai tontonan dengan setting yang sering mereka jumpai, seperti setting rumah, taman bermain, ataupun sekolah karena lebih mudah untuk mereka cerna,” demikian salah satu ungkapan Ellen Patricia dalam buku ini.
Buku ini sangat “buku,” dalam arti nyaris lengkap. Semua teori tentang bagaimana menjadi orang tua sampai mendidik anak dijabarkan dengan rinci. Bahkan, bisa terjebak menjadi “sangat teoritis”.
Jika merujuk pada judul buku “Mendidik dengan Hati”, “hati” ini lah seharusnya yang dijelaskan apa, kenapa, dan bagaimana. Teori saja tidak cukup kuat, perlu ada kisah nyata. Kisah-kisah seperti itu, perlu sebagai pembuktian yang inspiratif membantu menguatkan teori yang sudah dijabarkan.
Pada akhirnya buku ini sangat direkomendasikan kepada calon maupun yang sudah menjadi orang tua sebagai panduan mendidik anak sejak balita sampai usia sekolah dasar.
Judul: Mendidik Anak dengan Hati
Penulis: Ellen Patricia MA(Counseling),CLC,CPT
Penerbit: Yayasan Busur Emas
Tebal: viii + 142
(kav)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...