Rexy: Pelatnas Thomas dan Uber Bersifat Terbuka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Rexy Mainaky mengatakan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang digodok khusus oleh PBSI untuk menghadapi Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Thomas dan Uber adalah pelatnas yang bersifat terbuka.
Hal ini dia kemukakan kepada sejumlah pewarta yang hadir saat pembacaan susunan lengkap tim inti Piala Thomas dan Uber 2014, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (30/4).
“Kamu dengar nggak waktu Pak Gita mengunjungi tim yang sedang dikarantina di Kudus, pemain mana pun bisa masuk,” jawab Rexy menanggapi pertanyaan salah seorang pewarta.
Rexy menjelaskan bahwa pemain yang berada di luar pelatnas sekali pun dapat terpilih masuk ke dalam nominasi Piala Thomas atau Uber, bahkan bisa menjadi pemain inti.
Rexy mencontohkan dua punggawa muda Pelatnas potensi PBSI Cipayung, Ihsan Maulana Mustofa, dan Jonathan Christie yang ikut berlaga pada saat karantina di Kudus, kemudian dilanjutkan simulasi Piala Thomas dan Uber Solo, Jawa Tengah, ternyata Ihsan yang masuk dalam skuad inti untuk diterbangkan ke India dua pekan mendatang.
“Pelatnas ini terbuka bagi siapa saja, jadi mereka yang dari luar pelatnas apabila berprestasi maka kita panggil,” lanjut Rexy.
Para pemain yang baru saja terpilih dalam tim inti Piala Thomas dan Uber akan menjalani latihan bersama di Pelatnas Cipayung mulai Senin (28/4) hingga Sabtu (12/5). Anggota tim inti juga akan bertolak ke Bogor, Jawa Barat, pada 2-3 Mei 2014 untuk mengikuti program team buliding.
Tim Piala Thomas dan Uber bakal dilepas pada Senin (5/5) di Pelatnas Cipayung, bertepatan dengan acara HUT PBSI. Tim ofisial dan pemain akan berangkat ke India pada tanggal Selasa (13/5).
PBSI pun realistis bahwa orang-orang seperti Simon dan Firdasari yang berpengalaman memang lebih dibutuhkan, walau mereka tidak sehari-hari ada di Pelatnas sekali pun.
Simon Santoso cemerlang saat menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Singapore Open 2014, sebelumnya pada final tunggal putra Malaysia Open Grand prix Gold 2014, Simon Santoso menyabet gelar juara setelah mengalahkan Sourabh Varma asal India pada final yang berlangsung Minggu (30/3).
Hasil yang bertolak belakang dialami Adrianti Firdasari di tunggal putri, setelah pada saat yang bersamaan Firda harus mengakui keunggulan wakil China, Yao Xue, 18-21, 8-21.
Keberhasilan Simon pada Singapore Open 2014 tidak diikuti Firdasari yang kandas dari pemain Korea Selatan, Sung Ji Hyun dengan 17-21, 21-18, 12-21.
Dari sektor ganda putra, Angga Pratama dan Ryan Agung yang juga terpilih masuk ganda putra Piala Thomas 2014, saat itu kalah dalam pertarungan tiga set melawan sesama wakil Indonesia, Berry Anggriawan dan Ricky Karanda Suwardi 21-19, 14-21, 13-21.
Sebelumnya pada Senin (30/12), di Cipayung, Jakarta, Adrianti Firdasari, harus mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekannya di pelatnas PBSI Cipayung.
Adrianti Firdasari, salah satu tunggal putri badminton Indonesia, harus mengucapkan selamat tinggal setelah 11 tahun berkiprah di arena badminton Indonesia karena PBSI tidak memanggil nama dara kelahiran Jakarta, 16 Desember 1986 ini dalam 72 pemain yang masuk pemusatan pelatnas pada 2014, baik di kategori pelatnas potensi maupun prestasi.
Sementara itu Simon Santoso pada Jumat (17/1) memutuskan mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI, di Cipayung, Jakarta. Simon telah menjadi bagian dari pelatnas PBSI Cipayung mulai dari 2002.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...