Rhenald Kasali: PT Harus Lahirkan Sarjana Aplikatif

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Pakar manajemen yang juga penggerak Rumah Perubahan Rhenald Kasali mengatakan perguruan tinggi harus mampu melahirkan sarjana-sarjana yang mampu mengaplikasikan ilmunya.

"Sarjana yang mampu mengaplikasikan ilmunya. Bukan hanya di sini saja (sambil menunjuk kepala), tetapi sampai ke tangan, kakinya dalam melangkah, mulutnya berbicara," katanya di Semarang, Jumat (24/1).

Hal itu diungkapkannya usai peluncuran "Young Entrepreneurs Forum", sebuah wahana berbagi ide, informasi, dan pengalaman antarsesama "entrepreneur" muda yang diprakarsai oleh C Radio 93,4 FM.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengakui kemampuan PT menghasilkan sarjana yang aplikatif atas ilmunya merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi PT di Indonesia.

Menurut Rhenald, sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia selama ini cenderung mengarah ke otak (brain memory), seperti rumus dan hafalan, berbeda dengan di negara maju, seperti Selandia Baru.

"Pendidikan di sana (Selandia Baru, red.) tidak begitu. Anak-anak taman kanak-kanak tidak boleh membaca menulis dan menghitung dulu. Di sini justru kemampuan itu dipaksakan pada anak TK," katanya.

Dari aspek evaluasi pun, kata dia, sistem pendidikan di negara maju tidak menerapkan angka, termasuk ranking atau peringkat, tetapi hanya menjelaskan secara verbal atas kemampuan si anak.

"Di sini (Indonesia, red.) ribut `nanya`, Anakmu ranking berapa?. Di sana tidak seperti itu, tidak ada ranking. Anak saya misalnya, tidak mampu ini, tetapi kelebihannya di ini dan ini," katanya.

Namun, kata dia, bukan berarti sistem sistem pendidikan yang cenderung memfokuskan ke otak sebagaimana yang diterapkan di Indonesia tidak penting, hanya saja "brain memory" saja tidaklah cukup.

"Ilmu itu harus diturunkan, ke tangan, kaki. Harus mampu berpikir dan melakukan sesuatu," kata Rhenald. (Ant)